JAKARTA, tniad.mil.id – Mencegah kondisi tanah yang rawan terhadap longsor di wilayah perbatasan RI-RDTL, Satgas Yonarmed 3/105 Tarik bersama warga Haumeniana bergotong-royong membangun Bronjong.
Hal tersebut dikatakan Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr. (Han), dalam keterangan tertulisnya di Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/10/2020).
Diungkapkan Dansatgas, pembangunan bronjong ini dilakukan Pos Haumeniana bersama masyarakat pada Rabu (14/10/2020) bertujuan untuk menguatkan kontur tanah agar kuat terhadap longsor.
“Kegiatan yang dilakukan ini merupakan implementasi 8 wajib TNI yang salah satunya mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya, yaitu dengan membantu masyarakat perbatasan memasang bronjong yang nantinya akan dijadikan penahan tanah di sumber air bersih yang ada pada desa tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pada musim penghujan seperti saat ini, tanah di daerah tersebut sering longsor dan mengotori sumber air yang ada di desa tersebut, mendorong personel Satgas yang dipimpin Letda Arm Sutrisno untuk melaksanakan karya bakti pemasangan bronjong sebagai penahan tanah yang rawan longsor di daerah sumber air.
“Kegiatan ini kami laksanakan untuk membantu masyarakat sekitar Pos Haumeniana untuk memecahkan permasalahan yang mana jika pada musim hujan tanah yang berada di sumber air menjadi rawan longsor dan dapat mengotori air,” jelasnya.
Kegiatan karya bakti tersebut juga dihadiri Kepala Desa Haumeniana Petrus Asuat (51), mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada personel Pos Haumeniana Satgas atas kepeduliannya dalam membantu masyarakat dalam pemasangan bronjong tersebut.
“Saya mewakili masyarakat perbatasan RI-RDTL khususnya masyarakat Desa Haumeniana bangga atas upaya yang dilakukan Satgas dalam mengatasi kesuitan yang dihadapi warga,“ tuturnya.
“Semoga dengan kegiatan ini, kedekatan antara masyarakat dengan Satgas khususnya anggota Pos Haumeniana semakin bertambah dalam satu ikatan kekeluargaan yang akrab dan harmonis,” tutur Petrus bangga. (Dispenad)