JAKARTA, tniad.mil.id – Satgas Yonif 312/Kala Hitam menghadiri pertemuan lintas sektoral sosialisasi dan microplanning kampanye kelambu massal dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit malaria di Kabupaten Keerom, bertempat di hotel Grand Arso, Distrik Arso.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 312/KH Letkol Inf Dedy Ariyanto, S.I.P., M.M., M.Han., M.I.Pol, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Minggu (4/10/2020).
Diungkapkan Dansatgas, sosialisasi ini diadakan oleh Kemenkes RI bekerja sama dengan Dinkes Jayapura dan Dinkes Kabupaten Keerom pada Jumat (2/10/2020).
“Kegiatan ini juga melibatkan Puskesmas, Kepala Distrik, TNI dan Polri yang ada di jajaran Kabupaten Keerom sebagai peserta,” ujarnya.
Mencegah malaria tambah Dedy, bukan hanya tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan saja tapi juga merupakan tanggung jawab bersama secara kolektif semua elemen bangsa.
“Dan untuk itu Satgas siap untuk mendukung eliminasi penyebaran malaria khususnya di Keerom yang merupakan daerah endemik malaria tertinggi di Indonesia,” kata Dedy.
Di tempat terpisah, Dantonkes Satgas Yonif 312/KH Lettu Ckm Fauzi End Mulya yang hadir dalam kegiatan ini menuturkan, salah satu cara untuk mengurangi faktor risiko penularan malaria adalah dengan pemakaian kelambu anti nyamuk yang dibagikan kepada penduduk yang berdomisili di daerah endemis tinggi dan rendah yang masih terjadi penularan malaria.
“Distribusi kelambu kepada warga di tengah pandemi Covid-19 ini tentu tidak akan mudah, karena penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dilaksanakan, sehingga jangan sampai dengan alasan pandemi Covid-19 ini menghalangi kita untuk menuntaskan penyebaran malaria,” ucapnya.
Satgas akan membantu distribusi kelambu massal, sekaligus menyosialisasikan pencegahan malaria dengan pengenalan tanaman-tanaman pengendali nyamuk, edukasi sanitasi lingkungan untuk mencegah nyamuk malaria, serta pola hidup sehat dan olahraga teratur.
“Kami akan terus mengedukasi warga, mengingat masih sering mendapati penggunaan kelambu yang tidak tepat guna, bahkan ada warga yang menggunakannya sebagai jaring ikan,” pungkas Fauzi. (Dispenad)