Nagan Raya,
“Proxy war sudah memasuki sendi-sendi kehidupan terutama dikalangan generasi muda,” hal ini disampaikan Dandim 0116/Nagan Raya, Letkol Arm Erland Hendriatna dalam kegiatan Komsos dengan Aparat Pemerintahan sekaligus silahturahmi dan buka puasa bersama di aula Kodim setempat, Selasa (28/06/16).
Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri Bupati Nagan Raya,Drs.H.T Zulkarnaini, Kajari, M.Al Inafiah,SH,MA, Kapolres AKBP Mirwazi,SH,MH, Ka Bappeda, TR Keumangan, Ka Kejaksaan, Mizwan,SH, dan para Kepala Dinas jajaran Pemkab Nagan Raya serta unsur Muspida Nagan Raya.
Kegiatan ini mengambil tema “Melalui Komsos Dengan Aparat Pemerintah Kita Bangun Masyarakat Yang Berkarakter Berlandaskan Wawasan Kebangsaan Indonesia Guna Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan”
Dandim 0116, Letkol Arm Erland Hendriatna menyatakan bahwa Proxy War diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan diantara dua pihak yang bermusuhan, dengan menggunakan pihak ketiga yang sering disebut dengan boneka.
Dandim mencontohkan, Bahaya laten Komunis, peredaran narkoba, tawuran pelajar dan mahasiswa, aksi anarkisme, adu domba antar komponen bangsa bersifat SARA, Sengketa tanah, pembentukan opini dan rekayasa melalui media massa merupakan bagian proxy war. Kesemuanya bertujuan untuk menciptakan generasi yang tidak berkualitas ( lost generation) dan melemahkan bangsa sehingga pihak luar mudah menguasai sumbar daya alam Indonesia yang melimpah.
Termasuk perang opini di sosial media yang melibatkan pendukung Prabowo- Hatta dan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 yang berlangsung sengit dan brutal adalah merupakan bagian dari proxy war yang kemungkinan dikendalikan pihak-pihak tertentu. Tujuannya tentu saja pelemahan kekerabatan dan persaudaraan kita sesama anak bangsa.
“Generasi muda harus membangun karakter yang kuat demi menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, punya wawasan kebangsaan yang tinggi sehingga dapat menangkal segala ancaman,tantangan,hambatan dan gangguan dari pihak luar. Dihadapkan dengan situasi global yang tidak menentu.peran pemuda sangat strategis utuk mampu berkompetisi disegala bidang yang meliputi aspek ipoleksosbud,” tegas Dandim
Kepada para undangan yang hadir Dandim memaparkan mengapa pemuda diberikan pengertian tentang pengetahuan perang masa kini yang terjadi dibelahan dunia /belajar perang, karena di dunia ini hanya ada dua macam pilihan hidup yaitu damai dan perang.
Perang yang efektif yang digunakan oleh negara maju sekarang ini adalah PROXY WAR yang sebelumnya menggunakan perang konvensional (antara dua prajurit berhadapan langsung) yang kita kenal dalam perang dunia pertama dan kedua yang membutuhkan banyak prajurit dan biaya sangat besar.
Dengan pengertian dan wawasan yang telah diberikan, diharapkan para pemuda mempunyai pemahaman dan berwawasan kebangsaan yang luas karena mereka adalah calon Pemimpin, orang tua masa depan bangsa yang akan membuat jalan dan mencetak generasi bangsa menuju negara yang maju dan besar harapan kita semua. Selain itu pemuda diharapkan mampu menghadapi tantangan kedepan dan dapat membawa kontribusi yang positif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Disela sela kegiatan Dandim memberikan bingkisan lebaran secara simbolis masing-masing kepada perwakilan anggota Kodim, rekan wartawan dan anak yatim piatu.