Skip to main content
Berita Satuan

DANREM 044/GAPO SEBAGAI NARASUMBER BELA NEGARA DAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA DIALOG INTERAKTIF DI TVRI PALEMBANG Palembang, 16/7/2014,Penrem 044/Gapo

Dibaca: 5169 Oleh 17 Jul 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Rochadi melaksanakan dialog interaktif Live di TVRI Palembang dalam acara Republika dengan tema Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan. Kesiapan TNI menjelang tanggal 22 Juli 2014 yaitu pengumuman hasil Pilpres 2014, kesiapan TNI jajaran Korem 044/Gapo secara keseluruhan siap dengan kekuatan 770 personel Korem 044/Gapo siaga 1 disatuan masing-masing untuk mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan diwilayah Sumsel.

Dalam kesempatan tersebut Danrem 044/Gapo juga menyampaikan konsep bela negara adalah berdasarakan UUD 1945 pasal 30 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib untuk membela negaranya, hal tersebut tidak terlepas dari siapapun, adanya pandangan dari orang-orang tertentu bahwa bela negara ini domainnya adalah TNI, Polri dan aparat lain padahal dalam UUD 1945 telah dijelaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam bela negara.

Hal ini ditambahkan oleh Danrem 044/Gapo bahwa perang-perang yang akan terjadi ini merupakan unlinier, tidak jelas sasaran mereka berhadapan langsung dengan musuh seperti pada masa dahulu, tetapi sasaran mereka adalah idiologi, politik, ekonomi dan lain sebagainya.

Baca juga:  Operasi Bibir Sumbing Dan Katarak Bagi Rakyat Kurang Mampu

Pendidikan bela negara bisa dilakukan baik secara formal maupun non formal seperti di militer memiliki satuan pendidikan Rindam yang mana terdapat satuan pendidikan bela negara yang memberikan dasar-dasar bela negara kepada masyarakat seperti dari Wanra, Ratih, Instansi-instansi BUMN dan hasilnya sangat positif dengan menimbulkan disiplin, kepatuhan dan ketertiban.

Selanjutnya adanya antusias masyarakat untuk berdialog interaktif melalui nomor telepon 0711 311454  dan SMS 08117109003 dan ditanggapi langsung oleh narasumber yang antara lain menginginkan adanya pendidikan bela negara melalui pendidikan formal harus tertanam kepada warga negara Indonesia.

Selain itu juga dalam penerimaan calon anggota TNI dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari fisik, psikologis secara selektif dan transparan serta setiap orang bisa mengetahui hasilnya secara langsung dilihat melalui internet.

Satuan-satuan TNI melalui para Dandim sampai Babinsa telah melakukan kegaitan-kegiatan bela negara kepada masyarakat di daerah dengan melakukan upacara-upacara di sekolah sebagai pembinaan baik pada hari senin maupun pada hari-hari besar.

Wawasan kebangsaan dari para pemuda sekarang ini sudah sangat memprihatinkan, kita lihat didalam memperingati hari-hari besar dahulu diacarakan dengan acara-acara heroik namun sekarang ini dilakukan dengan membakar kembang api yang menghambur-hamburkan dana hal tersebut tidak dilakukan seperti dulu kalau dilakukan seperti dulu berarti kita mengingatkan anak-anak generasi muda menimbulkan jiwa dan semangat pejuang-pejuang seperti dulu dimana perjuangan direbut dengan pengorbanan jiwa dan raga.

Baca juga:  Upacara 17-an, Dandim 1002/HST Bacakan Amanat dan Penekanan Panglima TNI

Kesejahteraan di TNI yang diberikan oleh negara kepada TNI itu sudah sangat luar biasa sesuai berkembangnya ekonomi Indonesia.

Pesan Danrem 044/Gapo khususnya epada prajurit TNI AD di jajaran Korem 044/Gapo manfaatkan apa yang dihasilkan dengan baik karena itu sudah lebih dari cukup kalau kita bisa memenet dengan baik, kemudian masalah keamanan adakan pendekatan dengan seluruh komponen yang ada diwilayah untuk bekerjasama mengamankan wilayah termasuk dalam hal wawasan kebangsaan.

Hal ini ditambahkan oleh Dr. Joko Siswanto M.Si. bahwa bela negara ini seolah-olah urusan militer atau urusan Kepolisian tetapi sebetulnya semua warga negara dituntut mempunyai hak dan kewajiban bela negara. Hak itu yang diberikan oleh negara kepada kita sedangkan kewajiban itu adalah hal yang disampaikan rakyat kepada negara. Sehingga hak dan kewajiban tersebut merupakan suatu hukum dalam kehidupan dan bela negara tidak mesti harus menjadi tentara tetapi sesuai kemampuan dan profesi kita masing-masing sepanjang apa yang kita lakukan untuk membela bangsa dan negara. Keadaan negara diharapkan dalam kondisi aman tetapi sewaktu-waktu bisa saja terjadi dalam kondisi darurat kalau kita berhadapan dengan musuh namun mencari musuh bukan merupakan tujuan hidup tetapi bila dipaksa, kita harus menghargai kemerdekaan kita dengan mengutamakan politik diplomasi negara.

Baca juga:  Syukuri Nikmat Tuhan dengan Menjaga Kebersamaan

Pesan dari narasumber Dr. Joko Siswanto M.Si. yaitu jangan tanyakan apa negara sumbangkan kepada kita tetapi tanyakan apa yang telah kita sumbangkan kepada negara termasuk didalam bela negara dan wawasan kebangsaan.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Juli 2014 pukul 15.00 s.d 16.00 WIB bertempat di Studio TVRI Palembang dengan narasumber Danrem 044/Gapo dan Akademisi Dr. Joko Siswanto M.Si serta pembawa acara TVRI Palembang Dede Hasan.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel