Merauke 14/01. Bencana kebakaran hutan yang sering terjadi di wilayah Indonesia, yang juga telah merambah hingga ke Papua merupakan salah satu penyebab rusaknya hutan Nusantara ditambah maraknya aksi penebangan liar yang dilakukan oleh kelompok” masyarakat untuk kepentingan tertentu sehingga Semakin memperparah kondisi hutan di Papua.
Untuk meremajakan kembali kondisi hutan, pemerintah melalui kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mencanangkan program pembuatan tanaman penghijauan dengan menanam 50.000 batang pohon dilahan seluas 100 Ha di wilayah perbatasan RI-PNG, distrik Sota, kabupaten Merauke, yang hari ini Kamis 14/01. Pukul 09.15 Wit di buka langsung oleh Danrem 174/ATW, Brigjen TNI Supartodi SE, M.Si.
Dalam sambutannya, Danrem menyampaikan bahwa gerakan penghijauan ini telah di canangkan oleh pemerintah sejak 10 tahun lalu, agar hutan-hutan yang telah rusak dapat kembali hijau sehingga dapat menghasilkan Oksigen yang melimpah, karena wilayah kita sebagai salah satu paru-paru dunia.
Lebih lanjud Danrem menyampaiakan bahwa kesepakatan kerja sama pemerintah melalui BPDAS (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Membramo) dan TNI melalui Korem 174/ATW dan Kodim 1707/Merauke tentang gerakan penghijauan di wilayah perbatan RI-PNG telah lama di tanda tangani. Namuan kerena keadaan cuaca wilayah Merauke yang baru akan memasuki musim penghujan sehingga kini baru dapat dilaksanakan.
Mengakhiri sambutanya Danrem mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan dan merupakan salah satu wujud kontribusi kita kepada Negara karena pohon yang kita tanam dan kita pelihara nantinya dapat bermanfaat bagi kehidupan orang banyak.
Pada kegiatan tersebut turut dihadiri oleh para pejabat TNI/Polri, unsur Muspida Kabupaten Merauke, Mahasiswa, para pelajar dan masyarakat distrik Sota yang juga ikut langsung melakukan penanaman pohon.