
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, S.E. memimpin upacara dalam rangka memperingati HUT ke-66 Infanteri Tahun 2014 bertempat di halaman kantor Gubernur Papua Jl. Soasiu Dok. II Jayapura. Jumat (19/12).
Dalam amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri yang dibacakan Pangdam menyampaikan ucapan selamat Hari Infanteri Tahun 2014 kepada segenap Prajurit dan keluarga Korps Infanteri dimanapun berada serta bertugas. Momentum peringatan hari Infanteri hendaknya dijadikan sebagai wahana untuk melakukan introspeksi dan mawas diri, terhadap pelaksanaan tugas yang telah dilakukan selama ini serta sekaligus untuk membulatkan tekad dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas kedepan.
Hari Infanteri diperingati setiap tanggal 19 Desember adalah hari yang bersejarah “ke-Infanterian” bagi Koprs Infanteri TNI Angkatan Darat, diangkat dari peristiwa pada masa perang Kemerdekaan Indonesia menghadapi Agresi Militer Belanda ke II yang menyerang Maguwo dan Jogjakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Dimana Panglima Besar Jenderal Sudirman saat itu sedang sakit, begitu mengetahui adanya Agresi Belanda segera mengeluarkan Perintah Kilat Nomor 1//PB/D/48 kepada seluruh jajaran TNI, untuk menjalankan rencana yang telah dibuat sebelumnya yaitu Perintah siasat Nomor 1/48 Tanggal 12 Juni 1948, tentang melaksanakan Perang Gerilnya. Dipimpin langsung oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman, jalan perang dan pertempuran di Darat dengan berjalan kaki merupakan salah satu ciri Prajurit Infanteri, yang akhirnya membawa keberhasilan kita mengusir penjajah. Dari peristiwa tanggal 19 Desember 1948 tersebut kita mendapatkan nilai-nilai Ketokohan, Patriotisme Kepemimpinan dari seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman yaitu nilai kejuangan dan profesionalisme keprajuritan serta nilai kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Nilai-Nilai tersebut harus selalu terpatri dalam jiwa dan terwujud dalam sikap serta tindakan setiap Prajurit Infanteri.
Tema peringatan Hari Infanteri tahun 2014 “Dengan semangat Yuddha Wastu Pramuka Parajurit Infanteri berbuat yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas guna meningkatkan Profesionalisme keprajuritan dan kemanunggalan TNI dengan Rakyat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat”. Diharapkan setiap Prajurit Infanteri sebagai Prajurit terdepan dimedan pertempuran yang penuh kekerasan dan bahaya yang mengancam jiwanya, Prajurit Infanteri harus memiliki profesionalitas yang dapat diukur dari kemampuannya bergerak/bermanuver, kemahirannya menembak, penguasaan dan kemahirannya dalam melaksanakan taktik dan teknik serta kemampuan bela dirinya.
Kebijakan Bapak Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang mencanangkan Tahun 2015 TNI Angkatan Darat melaksanakan konsolidasi dan Serbuan Teritorial. Dimana Konsolidasi dilakukan untuk memberikan ruang dan waktu peningkatan pembinaan Satuan jajaran TNI AD termasuk Satuan Infanteri. Komandan Komando Pendidikan dan latihan TNI AD telah memerintahkan jajarannya termasuk Pusat Persenjataan Infanteri, untuk menyelenggarakan penataran terpusat untuk pelatih penembak mahir, pelatih dasar-dasar taktik tehnik Raider serta pelatih bela diri Militer. Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri berharap seluruh Satuan jajaran Koprs Infanteri agar dapat melaksanakan program latihan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga pada awal bulan April 2015, seluruh Satuan jajaran Korps Infanteri telah memiliki kemampuan penembak mahir minimal kelas III/Pratama, kemampuan bela diri Militer minimal Dan I serta menguasai taktik dasar Raider.
Profesionalisme keprajuritan harus berdiri kokoh diatas pondasi jati diri Prajurit sebagai tentara Rakyat, tentara pejuang dan tentara Nasional. Tingkatkan semangat soliditas dan jiwa korsa yang kuat, namun jangan sampai terjebak dalam semangat dan emosi jiwa korsa Satuan yang sempit serta jangan lupa kita adalah bagian dan alat perlengkapan Negara sekaligus perekat Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Autentikasi : RH.