Skip to main content
Berita Satuan

Dihajar Pakai Bangku Mikrolet : Enam Pengeroyok Anggota TNI Buron

Dibaca: 146 Oleh 03 Agu 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Penyelidikan kasus pe­ngeroyokan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Yonzikon 11, Sertu Indra Lesmana (26) dan Kopda Ade Wahyudin (34), Sabtu, 1 Agustus 2015 malam membuahkan hasil.

Belum sampai satu hari, polisi Polrestro Jakarta Timur menangkap empat pelakunya di Terminal Kampung Melayu. Mereka sopir dan kernet mikrolet jurusan Kampung Melayu – Bekasi berinisial R, N, H, dan M.

Kapolres Jakarta Timur, Kombes Umar Faroq, mem­benarkan penangkapan itu. Mereka sopir dan kernet angkot, ucapnya, pada Minggu, 2 Agustus 2015.

Dikatakan Umar, dari hasil penyelidikan anak buahnya, diperkirakan pelaku yang mengeroyok Sertu Indra dan Kopda Ade ada 10 orang. Maka enam orang lagi masih buron alias dalam pencarian polisi.

Para pelaku memukul korban pada bagian kepala menggunakan bangku mik­rolet. Akibatnya, satu orang anggota terluka cukup parah dan langsung di bawa ke ru­mah sakit. Barang bukti yang dipergunakan, tempat duduk tambahan di dalam mikrolet yang ma­sih ada bercak darahnya. Satu korban saat ini masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto, tutur Umar.

Baca juga:  Walikota Dungu Resmikan Jembatan Yang Direnovasi Prajurit TNI

Untuk pelaku lainnya, masih dalam pengejaran kami, kata Umar lagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemicu pe­ngeroyokan terhadap dua prajurit TNI tersebut berawal dari seorang sopir mikrolet menyerempet motor kedua anggota yang sedang me­lintas di Jalan Otista Raya, tepatnya di lampu merah Asi Makmur.

Awalnya tidak ada yang tahu kalau korban terserem­pet itu anggota TNI. Tiba-tiba ada mikrolet yang memutar balik hingga meyerempet motor yang dikendarai kedua korban sampai terjatuh, pa­par Umar.

Kejadian itu membuat kedua anggota tersebut naik pitam dan langsung me­nunjukkan identitasnya ke pengemudi angkot tersebut jika dirinya anggota TNI. Sertu Indra dan Kopda Ade pun meminta-kelengkapan surat-surat mikrolet yang dikendarai si sopir, bela­kangan diketahui berinisial R.

Kedua korban lantas me­minta pertanggungjawaban serta mengecek kelengkapan surat-surat sopir Mikrolet. Karena tidak dapat menun-jukan kelengkapan surat dan tidak mempunyai SIM, sopir menyarankan kepada kedua anggota TNI mengikutinya ke Terminal Kampung Melayu, ujar Umar.

Diteriaki maling

Sesampainya di Terminal Kampung Melayu, kedua korban langsung kembali menghampiri sopir yang me­nyerempetnya itu. Tiba-tiba R justru berteriak ‘maling’ sehingga teriakannya menja­di perhatian para sopir dan timer mikrolet yang mangkal di terminal itu.

Baca juga:  Ceramah Bintal Yonif 112/Raider

Kedua anggota ini pun babak belur. Sertu Indra luka robek di bagian kepala serta memar di seluruh wa­jah. Sementara Kopda Ade juga luka memar di wajah. Keduanya langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto.

Tak balas dendam

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wuryanto, juga menjelaskan kronolo­gi yang sama seperti yang disampaikan Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Umar Faroq.

Wuryanto pun menegas­kan kepada seluruh ang­gota jajaran Resimen Zikon yang disampaikan oleh Komandan Resimen Zikon (Danmenzikon) agar seluruh anggota tidak melakukan upaya balas dendam dan hal-hal yang bertentangan dengan Sapta Marga serta Sumpah Prajurit. Kami percayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian karena pimpinan AD sangat  percaya   mereka  (polisi)   sa­ngat  profesional,  tuturnya. (Sumber : HU Warta Kota)

 

 

 

 

 

 

 

 

.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel