Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian RI dan Mabes AD dipimpin Sekretaris Ditjen PSP Ir Abdul Majid dan Kolonel Inf Bambang didampingi Dandim 0509/Kab Bekasi Letkol Inf Nurdianto melihat secara langsung penanganan kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi, minggu (13/9).
Rombongan awal singgah di Koramil 07/Cikarang dan diterima Danramil Kapten Inf Sanusi guna melihat Normalisasi saluran irigasi desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia kemudian dilanjutkan melihat penggunaan bantuan pompa, di Desa Karang Satu.
Sekretaris Ditjen PSP Kementan Ir Abdul Majid mengatakan, berawal melihat kondisi di lapangan di lahan persawahan yang begitu luas dan dalam kondisi kekeringan sedangkan keadaan di lahan terdapat air yang belum bisa dimanfaatkan karena beberapa kendala, dirinya atas petunjuk Kepala Ditjen PSP bersama Ditjen PJT mengidentifikasi kondisi kekeringan yang ada untuk melakukan tindakan penyelamatan terhadap 12 ribu Ha sawah yang berada di Kabupaten Bekasi.
” Kami turunkan tim identifikasi, dan akhirnya kita menemukan titik-titik yang perlu diperhatikan akhirnya kami memberikan solosi pengerahan pompa air 134 unit dan normalisasi air kali, kami normalisasi air sudah sekitar 12 km,”ungkapnya.
Masih kata Sekdit PSP Kementan, dirinya berharap ada komunikasi antara pemerintah daerah dengan pusat tentang kekeringan lahan persawahan di Kabupaten Bekasi, sehingga nantinya pihak Kementan RI bisa membantu untuk penanganan di wilayah.
” jangan sampai tidak ada komunikasi, kalo perlu buat proposal untuk meminta bantuan di Departemen Pertanian,” jelasnya.
Jika hal ini dibiarkan, masih kata Ir Abdul Majid, swasembada pangan nasional tidak akan tercapai dan juga para petani akan mengalami kesulitan dalam melakukan penggarapan lahan persawahannya yang nantinya berimbas terhadap perekonomian petani.
Satu lagi kata Sekdit Kementan, pihaknya juga akan melakukan upaya perbaikan penutup pintu air DAM Bendungan Kali Ciherang yang jebol di Desa Sukamakmur, Sukatani.
” Tadi saya juga lihat kondisi pintu air bendungan kali Ciherang yang jebol itu juga harus diperhatikan,” paparnya.
Semetara Direktur Alat dan Mesin Pertanian di Ditjen PSP Kementan, Suprapti mengatakan, pihaknya sedang mencari lokasi untuk pilot project penanaman dengan teknis modern dengan sistem mekanisasi, menggunakan mesin pertanian berupa Riding Transplanter.Dengan alat tersebut, proses tanam padi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat dalam jarak tanam, tetapi dengan luasan areal tanam yang relatif luas. Tapi disini dukungan dari pemerintah daerah masih kurang , seharusnya Pemda segera lakukan tindakan mengajukan proposal ke Kementrian.
” Anggaran itu ada tinggal membuat proposal ke atas (pusat-red) saja susah minta ampun, sekarang ini baru mencari lokasi buat pilot project penanaman dengan sistem modern karena tenaga petani sekarang susah dan mahal,” sindirnya.
Terpisah Dandim 0509/Kab Bekasi Letkol Inf Nurdianto mengatakan, pihak Kementan RI sudah beberapa kali melakukan kroscek di wilayahnya, untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi kendala di lapangan, kemudian dengan adanya kordinasi percepatan tanam akhirnya Kabupaten Bekasi mendapatkan bantuan 134 unit pompa air 4 dan 6 diameter serta 1 alat ekskavator untuk mengairi sawah dan normalisasi kali. sehingga bisa menumbuhkan kembali motivasi menanam tanpa terpengaruh oleh cuaca, serta meningkatkan hasil produksi gabah/beras tahun 2015.
“Alhamdu lillah, kita sudah dapat bantuan dan sudah dimanfaatkan para koptan untuk mengairi sawahnya yang kekeringan, dan sekarangpun sebagian sudah bisa tanam,”ungkapnya.
“Sawah yang kering, sekarang sudah bisa basah. saluran yang tadinya dangkal sekarang sudah di Normalisasi dengan dikeruk, semoga ini bermanfaat buat masyarakat kita,” ucapnya.