Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Dokter TNI AD Tingkatkan Kemampuan Pengetahuan Bidang Obat-obatan Herbal

Dibaca: 1931 Oleh 07 Mei 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Keberadaan obat-obatan herbal sebagai pilihan alternatif pengobatan kepada para pasien dengan biaya pengobatan relatif ringan mempunyai prospek yang bagus di masa depan, sehingga Pimpinan TNI AD merekomendasikan PT. Sido Muncul memberikan pembekalan kepada para Dokter TNI AD. Pelatihan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan para Dokter, khususnya pengetahuan di bidang obat-obatan herbal. Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Sunindyo menjelaskan hal ini saat membuka pelatihan dokter saintifikasi jamu di PT Sido Muncul (Jum’at, 2/5).

Pelatihan ini merupakan kerjasama antara Direktur Kesehatan Angkatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dan PT. Sido Muncul, dan rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 2 sampai dengan 7 Mei 2014.

Menurut Mantan Aspers Kasad ini, jamu sebagai salah satu obat alternatif, telah mendapat rekomendasi dari kalangan medis dan lembaga konsumen untuk bisa diberikan kepada para pasien  dengan kondisi penyakit tertentu. Sehingga penggunaan obat-obatan herbal harus diberdayakan agar kearifan lokal Jawa Tengah dapat terangkat dan mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara sekaligus mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Dokter TNI AD khususnya di bidang pengobatan herbal.

Baca juga:  Kodim 0721/Blora Buka Penataran Babinsa

Sementara itu, Wakil Direktur Kesehatan Angkatan Darat Kolonel Ckm Untung Sunaryadi, Sp.Rad dalam sambutannya menyampaikan harapannya, dengan pelatihan yang diselenggarakan selama satu minggu maka para peserta dapat menyerap ilmu yang diperoleh dan digunakan untuk berbhakti kepada nusa dan bangsa khususnya bidang kesehatan.

Usai membuka pelatihan, kunjungan kerja Mayor Jenderal TNI Sunindyo yang didampingi Dan/Ka Satdisjan meninjau pabrik pengolahan jamu mulai dari proses ekstraksi bahan baku cair untuk dimasukkan mesin separator dan kondesor. Tak hanya itu, Pangdam IV/Diponegoro juga menyaksikan proses penyortiran jahe salah satu bahan baku pembuatan produk jamu secara manual masih menggunakan tenaga manusia, karyawan dengan  melibatkan masyarakat sekitar pabrik tersebut serta melewati bangunan Instalasi Pembuangan Air limbah (IPAL) yang berfungsi untuk menampung sisa-sisa hasil proses produksi.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel