Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto menyelenggarakan Forum Silaturahmi dengan Keluraga Besar TNI (KBT) yang diikuti oleh 1.400 orang Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Indonesia (PEPABRI) terdiri dari Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) : 500 orang, Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) : 250 orang, Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara (PPAU) :250 orang, Pemuda Panca Marga (PPM) : 150 orang dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) : 250 orang di Panti Prajurit Balai Soedirman, Jakarta Selatan, Kamis, (12/5/2016).
Silaturahmi tersebut mengusung tema “Bersama Rakyat TNI Mengawal NKRI Menuju Indonesia Emas”. Forum silaturahmi ini untuk memperkuat hubungan emosional antara prajurit TNI yang masih aktif dengan para sesepuh, senior dan KBT serta sebagai wahana untuk bertukar pikiran, saling berbagi informasi dan membangun kebersamaan.
Aster Panglima TNI saat membuka acara Silaturahmi mengatakan bahwa, untuk membangun kebersamaan diantara kita semua. “Kita sebagai bagian dari anak bangsa saya yakin dari orang tua kita inilah kita sekarang bisa berdiri negeri ini termasuk saya dan pemuda semuanya bisa berdiri dan menikmati negeri ini,” kata Mayjen TNI Wiyarto.
Dalam kesempatan tersebut, Mayjen TNI Wiyarto menyampaikan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan tentang ancaman nyata bangsa ini yang disebut dengan proxy war.
Aster Panglima TNI juga menegaskan bahwa, dunia ini akan mengalami sebuah krisis pangan, krisis energi, krisis air dan krisis papan. Akibat laju pertumbuhan penduduk yang tidak terbendung lagi. Penduduk dunia pada tahun 2011 yang lalu sudah mencapai lebih dari 7 milyar jiwa dan di tahun 2045 akan mencapai 12 milyar jiwa, padahal kapasitas bumi kita ini maksimal idealnya 4 milyar jiwa.
“Akan terjadi sesuatu yang luar biasa perebutan kepentingan yang luar biasa. Kita akan menghadapi krisis pangan dan titik kritis dimana terjadi tidak keseimbangan ketersediaan makanan dengan jumlah penduduk di dunia. Sedangkan titik kritis tersebut sudah dimulai tahun 2011 yang lalu,” ujar Mayjen TNI Wiyarto.
Lebih lanjut Aster Panglima TNI menyampaikan, akibatnya terjadi kemiskinan, kelaparan dan gizi buruk serta itu terjadi diberbagai belahan dunia. Tetapi tidak menutup kemungkinan inilah kenapa TNI melakukan pendampingan dibidang pertanian, bukan karena ingin mengambil alih dibidang pertanian tetapi kita mengharapkan negara kita, para petani ini tidak meninggalkan pertaniannya.
“Petani kita harus diberi semangat agar mereka tetap menjadi petani yang baik, bagi pupuk yang disubsidi dari pemerintah sampai ke masyarakat dan bibit unggul bantuan dari pemerintah sampai ke masyarakat. Kemudian setelah panen harganya juga sesuai dengan standart pemerintah,” tegas Mayjen TNI Wiyarto.
Diakhir sambutannya Mayjen TNI Wiyarto menyampaikan bahwa, sesuai arahan Panglima TNI perlu untuk penguatan dibidang pembinaan teritorial, penguatan tersebut dilaksanakan melalui pembentukan staf teritorial nanti di Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Jadi nanti Kasal dan Kasau mempunyai Aster. “Hanya dengan teritorial kita bisa masuk ke semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Disitulah kita memiliki payung hukum untuk berkomunikasi sosial, kalau ada pemikiran untuk pembubaran teritorial itu sama dengan memutus hubungan kita dengan rakyat, memutus hubungan dengan seluruh komponen bangsa,” pungkasnya.
Hadir pada acara tersebut antara lain, Danpusterad Mayjen TNI H. Susanto, Kapusjarah TNI Brigjen TNI Darwin Haroen, S.IP., Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Gatot Triswanto, Waaster Kasad Brigjen TNI Marga Taufiq, S.H, M.H., Danlanud Halim Marsma TNI Sri Mulyo Handoko dan Deputi Direktur bidang Rehabilitasi BNN Brigjen Pol Oetari Poernamasari, SAP., M.A. Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.