
CALON Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bertekad / melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan dukungan pemerintah melalui peningkatan anggaran.
Langkah itu sesuai dengan asumsi kekuatan ideal dan sejalan dengan Kabinet Kerja yang meningkatkan anggaran untuk alutsista 1,5% dari PDB, kata Gatot saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper rest) di Komisi I DPR, Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, dalam rangka pemenuhan alutsista modern, TNI akan membeli produk baru, bukan barang bekas atau hibah. Menurut dia, pembelian itu agar memenuhi standar alutsista dunia dan memenuhi industri dalam negeri. Saya akan memastikan semua alutsista siap secara proporsional, ujarnya.
Kepala Staf Angkatan Darat itu juga berjanji lebih mengutamakan produk alutsista dalam negeri. Pembelian alutsista juga harus dilakukan dengan transfer teknologi dan transfer pengetahuan, paparnya. Gatot mengatakan di negara mana pun pengembangan militer diperlukan meskipun kondisi ekonomi lemah. Melalui angkatan yang tangguh, roda ekonomi akan berjalan karena akan mengatasi segala macam gangguan yang berpotensi mengganggu kegiatan ekonomi, tegasnya.
Proses fit and proper test calon Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Moeldoko berlangsung lancar. Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq mengatakan uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI bersifat memberi persetujuan kepada Presiden. Ini berbeda dengan calon Kepala BIN yang hanya berikan pertimbangan, jelas Mahfudz. Hasil persetujuan Komisi I itu akan dibawa ke rapat peripurna pada 3 Juli mendatang. (Sumber: HU Media Indonesia)