Skip to main content
Berita Satuan

Gatot: Pengadaan Pesawat Harus Baru

Dibaca: 16 Oleh 02 Jul 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

De­ngan suara bulat, Komisi I De­wan Perwakilan Rakyat menye­tujui pencalonan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko. Saat memaparkan mi­si dan visinya, Gatot antara lain menyatakan,  pengadaan pesawat udara pada masa mendatang ha­rus dilakukan dengan pembelian pesawat baru.

Kecuali sudah telanjur. Jadi, yang lama harus tetap kita pe­lihara dan kita berdayakan. Na­mun, ke depan, pengadaan (pe­sawat) harus baru,  ujar Gatot saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon pang­lima TNI di Komisi 1 DPR,  hari Rabu,  tanggal 1 Juli 2015,  di Jakarta.

Masalah pengadaan pesawat menjadi salah satu materi dalam uji kelayakan dan kepatutan ka­rena pada Selasa lalu pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara. Uji kelayakan dan kepatutan terhadap Gatot dimulai pukul 15.30 dan berakhir pukul 20.45.  Sebanyak 45 anggota Komisi I dari sepuluh fraksi menghadiri acara yang digelar setengah ter­tutup tersebut.

Pada pukul 20.45,  Gatot keluar dari ruang rapat Komisi I lalu masuk ke ruang tunggu yang ada di samping pintu masuk ruang rapat Komisi I. Selama 20 menit, Komisi I mengadakan rapat in­ternal untuk menentukan sikap. Dari 10 fraksi di Komisi I, tujuh fraksi setuju Gatot menjadi Panglima TNI. Sementara tiga fraksi menyatakan setuju Gatot menjadi Panglima TNI dengan sejumlah catatan. Ketiga fraksi itu adalah Fraksi Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Golkar.

Baca juga:  Mutasi Jabatan 32 Perwira TNI.

Fraksi Partai Nasdem setuju Gatot jadi Panglima TNI dengan catatan ia membuktikan komit­mennya untuk memprioritaskan industri pertahanan dalam ne­geri. Fraksi PPP memberikan   ca­tatan  Gatot untuk  berkomitmen  dan tanggung jawab karena men­jadi Panglima TNI bukan tugas ringan. Catatan Fraksi Partai Golkar adalah Gatot harus mam­pu meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI, mencari terobosan  terhadap  sengketa  perumahan  dan  pertanahan di lingkungan TNI, serta memperkuat parti­sipasi masyarakat dalam meno­pang tugas dan fungsi TNI.

Dari hasil sesi uji kelayakan dan kepatutan, beliau mampu menggambarkan secara baik tan­tangan dan ancaman Indonesia, la juga memiliki visi, misi, dan program yang baik terhadap in­stitusi TNI, kata Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Se­jahtera Mahfudz Siddiq.

Keputusan Komisi I akan se­gera dibawa dalam rapat pari­purna untuk dijadikan keputusan DPR sebagai lembaga.

 Laut dan udara

Dalam paparannya, Gatot me­nekankan akan fokus pada pe­nguatan Angkatan Udara dan Angkatan Laut TNI.  Tidak ada alternatif lain selain fokus mem­bangun kekuatan AU dan AL secara serentak agar mampu me­ngontrol dan menjaga Nusantara dengan memiliki keunggulan laut dan udara, katanya

Baca juga:  Jelang Misi Pasukan Garuda Gelar Seni Budaya

Menurut Gatot, ada pandang­an selama ini bahwa pembangun­an angkatan bersenjata dilaksa­nakan setelah kondisi ekonomi kuat. Namun, ia berpendapat pembangunan militer dapat tetap dilakukan meski roda per­ekonomian lemah.  Sesuai fung­sinya, angkatan bersenjata justru akan membantu segala gangguan yang berpotensi mengganggu ja­lannya pertumbuhan ekonomi, ujarnya. (Sumber: HU Kompas)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel