JAKARTA, tniad.mil.id, – Selain membahas tentang pelatihan bela negara, kedatangan seluruh pejabat Lurah, Kepala Desa, dan Kepala Puskesmas bersama Camat Loea di Markas Yonif (Mayonif) 725/Wrg, juga membahas tentang budidaya tanaman makanan ular (Porang) yang ternyata memiliki nilai ekonomis tinggi.
Hal itu diungkapkan Danyonif 725/Wrg Mayor Muh. Amin dalam rilisnya, Raneemeeto, Kendari, Sabtu (27/6/2020).
Dijelaskan Danyonif, kedatangan Camat serta seluruh pejabat Lurah dan Kepala Puskesmas Loea merupakan kegiatan yang tanpa direncanakan sebelumnya.
“Sehingga kedatangan ini, layaknya kita digrebek oleh bapak-bapak,” ujar Amin sembari tersenyum.
Dikatakan Amin lebih lanjut, sebelumnya saat berkunjung ke kecamatan, dirinya berkunjung ke Kecamatan Loea dan didampingi Camat Loea (Ahmad Darwis), karena tertarik tentang budi daya porang untuk kemudian dikembangkan di satuannya.
“Jika dulu tanaman yang tumbuh liar dan dianggap makanan ular, kini umbi porang laku keras di pasar ekspor sebagai bahan tepung,” ujar lulusan Akmil tahun 2003 ini.
Umbi dari porang, lanjutnya, banyak dicari di pasaran luar negeri seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea.
“Tepung umbinya dipakai sebagai bahan baku kosmetik, obat, hingga bahan baku ramen. Nah dari situlah, kita coba belajar untuk budidaya makanan ular ini di lahan batalyon yang cukup luas,” imbuhnya.
Selain tentang budi daya Porang, dalam kesempatan itu juga dirinya membahas tentang pentingnya bela negara.
“Bela negara itu tidak hanya bagi kita (militer), tapi juga semua warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara. Namun tentunya, bisa dijabarkan secara luas, sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya,” tegas Amin.
“Demikian juga dengan para pejabat di kecamatan ini, banyak hal yang bisa dilakukan untuk bersinergi bersama dalam upaya bela negara,” imbuh Amin.
Di tempat yang sama, selain mengucapkan terima kasih kepada Danyonif 725 dan anggotanya, Camat Loea, merasakan sangat bangga atas sambutan yang diterima mereka.
“Saya sangat senang, dan berharap ke depan kita semua dapat bekerja sama untuk kepentingan rakyat dan negara,” ujar Ahmad Darwis.
Demikian juga dengan para Kepala Desa dan Lurah serta kepala Puskesmas, sambutan yang diberikan jajaran Korem 143/HO ini membuat mereka terkesan dan apa yang diterimanya menjadi pengalaman yang sangat berharga.
“Saya sudah berdomisili 54 tahun, tidak pernah terpikir bisa sampai di sini (Mayonif 725),” pungkas Kades Mataiwoi I Nyoman Kardi S.I.P. (Dispenad)