Jenis-jenis Disinfektan
– Glutaraldehyde 2%
Bahan ini biasanya digunakan sebagai disinfektan alat-alat operasi yang tidak bisa disterilkan menggunakan suhu panas.
– Chloroxylenol 5%
Bahan ini sebenarnya bisa digunakan, baik sebagai antiseptik maupun disinfektan. Biasanya, chloroxylenol dipakai untuk membersihkan alat-alat medis, dengan cara direndam dengan campuran alkohol 70%.
– Chlorine
Chlorine adalah bahan yang sering kita sebut sebagai kaporit. Selain bisa membersihkan air di kolam renang, bahan ini digunakan sebagai bahan disinfektan untuk permukaan barang-barang.
Efek samping penggunaan antiseptik dan disinfektan
Beberapa jenis antiseptik dan disinfektan yang konsentrasinya kuat dan telah dilarutkan, masih dapat menimbulkan luka bakar di kulit dan juga bisa menimbulkan iritasi atau dermatitis kontak.
Jika harus menggunakan antiseptik untuk membersihkan luka, maka harus dibatasi pemakaiannya, yaitu luka ringan serta jangan digunakan pada luka yang dalam atau besar dan di area mata, serta akibat gigitan, bakar parah ataupun benda asing yang menancap.
Beberapa efek samping dari disinfektan glutaraldehyde, menimbulkan
– Mual
– Sakit kepala
– Sumbatan jalan napas
– Asma
– Rinitis
– Iritasi mata
– Dermatitis
– Diskolorasi kulit (perubahan warna kulit)
Kita semua sepakat bahwa dengan takaran yang tepat antiseptik maupun disinfektan memiliki peran penting dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19, serta keduanya dapat dibuat di rumah.
Namun demikian, kita harus bijak dan mampu menganalisa agar tidak mengalami logical fallacy (sesat berfikir) dan bertindak pragmatis (mudah dan instan) yang ujungnya akan membawa bencana lain.