Empat konsesus dasar Bangsa Indonesia atau lebih dikenal dengan sebutan empat pilar yakni, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika terus disosialisasikan oleh angota DPR/MPR RI terhadap beragam lapisan masyarakat, salah satunya If HE Herman Khaeron, M Si (Hero).
Hero mensosialisasikan empat pilar kebangsaan dihadapan puluhan anggota/pengurus Keluarga Besar TNI (KBT) Kodim 0616/Indramayu, diantaranya anggota/pengurus Pemuda Panca Marga (PPM), FKPPI, PejuangSiliwangi Indonesia (PSI) danlainnya.Sosialisasi dipusatkan di aula Makodim setempat kemarin.
Hero mengaku sosialisasi ini bukan mengajari bebek berenang tetapi saling mengingatkan. Menurutnya, kriteria empat konsesus dasar semua peserta sudah tahu. Dengan saling mengingatkan kata Hero, insya Allah semua pihak akan saling mengisi kemerdekaan dengar serius.
Kemerdekaan yang diraih saat ini adalah hasil perjuangar para pahlawan. Kemerdekaan tidak diraih dengan mudah, tetap melalui jerih payah dan pengorbanan yang luar biasa. Intinya dalam meraih kemerdekaan tidak saja harta dan benda tetap nyawa pun dipertaruhkan, ujar anggota DPR/MPR RI dari Fraiksi Demokra tini.
Hero menjelaskan empat pilar kebangsaan atau empat konsensus dasar adalah Pancasila, UUD 45, NKRI dan BhinekaTunggal Ika. Pancasila merupakan falsafah atau dasar negara Indonesia. Sedangkan UDD 45 merupakan regulasi tertinggi dalam mengatur negeri ini. Semua itu harus dibingkai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementera pilar keempat adalah Bhinneka Tunggal Ika. Meski kita berbeda-beda suku, bangsa, agama namun satu tujuan yakni Indonesia yang berdaulat adil dan makmur.
Sementara Kasdim 0616 Iridramayu, Mayor Inf Juhok Sukmawan dalam paparanya lebih menekankan kepada proxywar (perang modern/perang masa kini). Proxy War adalah perang dimana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain. Kasdim tidak memugkiri, saat ini proxy war sudah masuk ke Indonesia. Maraknya aksi tawuran pelajar atau mahasiswa dan tindakan anarkis lainnya merupakan salah satu bentuk proxy war. Intinya, agar proxy war tidak berkembang maka harus ditangkal dengan empat pilar kebangsaan, katanya seraya menegaskan anarkis bukanlah budaya Indonesia, karena budaya Indonesia adalah kekeluargaan dan Gotong Royong. (Sumber: HU Pelita)