Skip to main content
Kostrad

Hormati Budaya Bugis, Prajurit Yonif PR 433/JS Bantu Warga Mappalette Bola

Dibaca: 298 Oleh 02 Mar 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Yonif Para Raider 433/Julu Siri yang bermarkas di Sambueja, Maros begitu menghormati budaya dan tradisi masyarakat suku Bugis, yang diwujudkan dengan ikut membantu warga pindah rumah yang disebut Mappalette Bola.

Tersebut disampaikan Danyonif PR 433/JS, Mayor Yudy Ardiyan Saputro, S.IP., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/3/2019).

Diungkapkan Danyon, tradisi pindah rumah menjadi suatu acara besar bagi masyarakat suku Bugis. Tidak hanya sekadar pindah tempat tinggal, suku Bugis benar-benar memindahkan rumahnya dari tempat lama ke tempat baru.

“Umumnya, jika orang akan pindah rumah, pastinya akan bersiap-siap untuk memindahkan barang-barang ke rumah yang baru. Tapi hal itu berbeda dengan adat Bugis, pindah rumah berarti benar-benar memindahkan rumah yang ditinggali dari tempat lama ke tempat yang baru,”ujarnya.

Dalam suku Bugis lanjutnya, tradisi memindahkan rumah, masyarakat percaya, rumah itu tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal maupun tempat berteduh, tetapi juga menjadi sesuatu yang sakral. “Rumah adalah ruang sakral di mana penghuninya mengalami berbagai hal seperti lahir, menikah, beribadah, bersosial, dan mati,”ucapnya.

Baca juga:  Kepercayaan Warga Ambon kepada Satgas Yonif 731/Kabaresi

Lebih lanjut tegasnya, prajurit bersama warga, Kamis (28/2/2019) bergotong-royong memindahkan rumah Daeng Mamik, warga Desa Sambueja, Kecamatan Simbang. “Partisipasi prajurit dalam pindah rumah warga ini sebagai wujud kepedulian membantu warga yang membutuhkan,”jelasnya.

Menurut Yudy, selain menghormati budaya masyarakat, keikutsertaan prajurit dalam kegiatan ini menggambarkan bahwa TNI dan rakyat selalu bergandeng-tangan dalam kegiatan sosial, seperti pindah rumah ini.

“Kita (TNI) selalu terbuka dan ikhlas membantu masyarakat, inilah sinergitas yang selalu kita hadirkan dalam agar kemanunggalan TNI-rakyat itu selalu nyata,”tuturnya.

Sementara itu, Daeng Mamik tak menyangka, prajurit Julu Siri begitu peduli kepada budaya suku Bugis. Bahkan Komandan Batalyon bersama prajuritnya ikut bahu-membahu membantu proses pemindahan rumahnya.

“Kami berterima kasih atas bantuan TNI, semoga kebersamaan seperti ini selalu hadir, kami bangga memiliki prajurit yang selalu setia bersama rakyat,”pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel