
Antusiasme masyarakat merayakan peringatan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia terjadi di seluruh pelosok Nusantara. Berbagai cara dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan mereka terhadap negerinya.
Di Pulau Maratua, Kepulauan Darawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, perayaan HUT RI dipimpin Sudirman Saad, Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pulau berpenduduk sekitar 3.500 jiwa ini termasuk salah satu pulau terdepan yang wilayah perairannya berbatasan dengan Malaysia dan Filipina.
HUT kemerdekaan RI di Maratua berlangsung meriah. Sejak pagi, warga memadati lapangan bola di Kampung Teluk Harapan yang jadi lokasi upacara. Acara diawali drama kolosal kemerdekaan oleh puluhan warga, jajaran Koramil setempat, hansip, hingga mahasiswa yang tengah melakukan kuliah kerja nyata.
Suasana di perkampungan juga cukup semarak dengan dipasangnya umbul-umbul di jalanan, juga bendera di depan rumah warga. Ini pertama kali upacara HUT kemerdekaan di Maratua yang paling meriah, ujar Kaprawi, warga Maratua.
Di Lampung, 110 peserta Festival Petualang Nusantara menggelar upacara peringatan HUT RI di Lereng Cagar Alam Gunung Krakatau. Mereka mengibarkan 70 bendera Merah Putih di lereng salah satu gunung api aktif di Indonesia. Sejak pukul 05.00, peserta upacara dan pengibaran 70 bendera mulai bergerak dari Pantai Guci, Kalianda, Lampung Selatan, menuju Gunung Anak Krakatau. Menggunakan tiga kapal nelayan, peserta tiba di kaki Gunung Krakatau pukul 09.00.
Ketua Penyelenggara Festival Petualang Nusantara Aji Rachmat mengatakan, selain di Krakatau, pihaknya juga mengikuti upacara di atas Gunung Rajabasa dan di dalam air di sekitar Gunung Krakatau.
Ada 12 peserta yang mengadakan upacara di puncak Gunung Rajabasa di ketinggian 1200 mdpl. Ada 11 orang anggota tim selam dari Polinela Dive Club dan Anak Laut melakukan bentang bendera di kedalaman 8 meter hingga 10 meter di perairan sekitar Krakatau, paparnya.
Kemeriahan perayaan HUT kemerdekaan RI di Ambon, Maluku, Senin, 17 Agustus 2015, diwarnai dengan berbagai kegiatan, di antaranya drama Pertempuran Ambarawa dan pengibaran bendera di dalam laut. Warga setempat terlibat aktif pada dua acara itu. Pengibaran bendera di dalam laut dilakukan di Teluk Ambon, tepatnya kawasan Nusaniwe.
Gubernur Maluku Said Assagaff menjadi inspektur upacara. Ia didampingi sejumlah pejabat seperti Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura Mayor Jenderal TNI Doni Munardo. Mayor Marinir Trio F Sumantri, koordinator acara pengibaran bendara, mengatakan, selain pejabat dan anggota TNI/Polri, lebih kurang 150 warga dilibatkan. Pada Sabtu lalu, mereka juga berpartisipasi dalam penanaman karang di lokasi yang sama.
Di Kota Malang, Senin kemarin, digelar reka ulang perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar melawan penjajah Belanda dalam Agresi Militer Belanda I tahun 1947. Reka ulang dalam bentuk teatrikal bertujuan mengingatkan semangat perjuangan generasi muda dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan ke depan berada di pundak generasi penerus, kata Mochamad Anton, Wah Kota Malang. Terkait adanya atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam karnaval HUT RI di Pamekasan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Kapolda Jatim Irjen Anas Yusuf, dan Gubernur Jatim Soekarwo minta tidak terjadi lagi. (Sumber: Kompas)