JAKARTA, tniad.mil.id – Kepala Dinas Penelitian dan pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M., memimpin rapat kesiapan pelaksaan seminar IPTEK tentang Pengaruh Perkembangan Teknologi Siber Terhadap Ketahanan Nasional, bertempat di ruang Cakti Madislitbangad, Jakarta Timur, Rabu (19/5/2021).
Dalam dalam keterangan tertulisnya, rapat yang diikuti oleh Sesdis, Para Kasubdis dan para Perwira Ahli Dislitbangad tersebut, Kadislitbangad menerima paparan dari Kasubdis Iptek Dislitbangad Kolonel Inf Abdul Hamid, S.I.P., yang menyampaikan bahwa seminar IPTEK akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2021 di Hotel Aston Kartika Grogol.
Adapun pesertanya yaitu para Pamen Golongan V dan VI (Personel Litbang Puscabfung), selain itu juga akan melibatkan dari kalangan Akademisi yang ada di wilayah Jakarta. Serta para narasumber yang kompeten di bidangnya.
Terkait hal tersebut, Kadislitbangad menekankan kepada para peserta rapat untuk mempersiapkan secara maksimal waktu yang ada, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar.
“Siapkan yang optimal, rentang waktu yang ada hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin, lakukan kordinasi dengan pihak terkait dengan baik agar pelaksaanaan seminar IPTEK tepat guna dan tepat sasaran, sesuai dalam Term Of Reference (TOR) seminar IPTEK TNI AD TA 2021,” tegasnya.
Selanjutnya Kadislitbangad menjelaskan, kemajuan teknologi telah mendorong tatanan baru hampir di semua sektor kehidupan, seperti sektor pendidikan, perdagangan, pertanian, transportasi, kesehatan, pemerintahan, industri, termasuk sektor pertahanan dan keamanan. Sehingga keberadan negara Republik Indonesia harus bisa menjaga pertahanan dan keamanan penduduknya dari ancaman dan serangan dari berbagai sudut termasuk serangan siber terhadap keamanan pertahanan negara.
“Kita semua harus siap siaga dibidang pertahanan dan keamanan khususnya menghadapi perang siber, ini menjadi hal yang sangat penting bagi Dislitbangad, khususnya pada Subdis IPTEK Dislitbangad,” katanya.
Ia pun menyambut baik keterlibatan berbagai nara sumber baik kalangan Praktisi maupun akademisi sehingga kedalaman seminar dapat diuji secara praktis dan ilmiah, karena ini merupakan suatu keharusan untuk mengetahui perkembangan siber tersebut, dengan harapan
memberi suatu penguatan pengetahuan serta memiliki Strategi Keamanan Siber Nasional.
Kemudian tambah Kadislitbangad,
beberapa referensi mengungkapkan secara tersirat bahwa serangan siber sendiri telah mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan teknologi. Dari yang sifatnya kejahatan individu, sekarang ini menjadi kejahatan terorganisasi bahkan ada yang didukung oleh negara.
“Dari yang motifnya pribadi sudah berkembang menjadi motif kelompok, motif ideologi bahkan menjadi bagian dari cyber-war, sehingga Out camp dari seminar IPTEK ini dapat memberikan penguatan serta membuat suatu acuan bersama kepada seluruh pemangku kepentingan keamanan siber nasional dalam menyusun dan mengembangkan kebijakan keamanan siber di instansi masing-masing, berlandaskan ideologi Pancasila sebagai falsafah hidup, kultur strategis, dan dasar kekuatan bangsa,” tandas Kadislitbangad. (Dispenad).
