Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Karya Bhakti Antisipasi Banjir Musim Hujan Sungai Batang di Ds. Jentok, Kab. Kediri

Dibaca: 33 Oleh 30 Okt 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
Mendung mulai menampakkan wujudnya di kawasan Kediri dan sekitarnya, kendati hanya sebagian kecil mendung menumpahkan airnya, cukup mendapat perhatian khusus bagi Kodim 0809/Kediri, khususnya titik-titik rawan banjir dan longsor. Salah satunya adalah Sungai Batan yang melintasi Desa Jantok Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri.

“Kalau diperhatikan, sepanjang Sungai Batan yang melintasi Desa Jantok ini cukup tragis, kondisi badan sungai yang membentang di kanan kirinya sudah tidak mampu untuk menampung  ketinggian air dalam situasi tertentu. Badan sungai banyak yang longsor atau rusak akibat buruknya infrastruktur bangunan” ungkap Danramil Purwoasri Kapten Inf M.Yunus, Kamis 29 Oktober 2015.
Sebanyak 148 personil Kodim Kediri, ditempatkan di 4 titik rawan, yang kemungkinan besar berdampak pada pemukiman penduduk dan areal pertanian yang disekitarnya. Sungai Batan sendiri merupakan penyokong pasokan air ke areal pertanian yang ada di 4 desa, Dhanya saja kondisi infrastruktur badan sungai yang ada di Desa Jantok cukup memprihatinkan. Ratusan warga desa jantok turut berpartisipasi dalam memperbaiki badan sungai dengan bentuk non permanen, dengan menumpukan karung-karung yang sudah terisi dengan pasir dan kerikil, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap banjir yang sewaktu-waktu dapat mengancam kawasan pemukiman dan areal pertanian mereka.
“Ada 4 titik rawan yang harus menjadi prioritas kami (Kodim Kediri), khusus untuk titik rawan yang berdampak ke pemukiman warga harus segera menyelesaikan hari ini juga ( Kamis 29 Oktober 2015 )” kata Kasdim Kediri Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna, disela-sela mengawasi anggotanya yang mengangkat karung yang berisi pasir.
Sudah 3 hari berlangsung tanpa henti, Karya Bakti TNI di Desa Jantok Kecamatan Purwoasri dilaksanakan oleh Kodim Kediri, sebagai antisipasi kejadian yang pernah terjadi di tahun 2014 lalu, dimana air sungai berhasil menerobos masuk ke pemukiman warga hingga ketinggian sekitar 30-40 cm dan menggenangi areal pertanian milik warga hampir mencapai 80 hektar.
“Kita tidak bisa tinggal diam, kejadian setahun yang lalu sudah membuat pusing kami (Kodim Kediri) dan tahun ini jangan sampai terulang kembali. Kami (Kodim Kediri) harus segera menuntaskan pekerjaan ini hingga final, kendati cukup banyak kendala yang dihadapi” jelas Kapten Inf M.Yunus. (Penrem 082/CPYJ )
Baca juga:  Koramil Kesamben,Tanamkan Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme Pada Generasi Muda

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel