Skip to main content
Artikel

Kasad Canangkan Program TNI AD Manunggal Air

Dibaca: 842 Oleh 23 Apr 2022Maret 4th, 2024Tidak ada komentar
Kasad Canangkan Program TNI AD Manunggal Air
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Dunia baru saja memperingati Hari Air Sedunia 2022 atau World Water Day 2022 pada Maret lalu. Peringatan yang mengangkat tema “Groundwater – Making The Invisible Visible” jika kita cermati secara umum, bukan sekadar berbicara tentang air. Topik ini juga berkenaan dengan upaya mengurangi kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup. Sebuah isu krusial, mengingat fenomena kelangkaan air saat ini telah menjadi isu dan permasalahan global yang perlu dipecahkan bersama.

Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan hujan terluas ketiga di dunia, setelah Brasil dan Kongo. Atas dasar itulah, Indonesia menyandang predikat sebagai paru-paru dunia. Namun, banyaknya hutan hujan di tanah air ternyata tak lantas membuat seluruh rakyat Indonesia berkecukupan air. Beberapa wilayah Indonesia yang rentan akan krisis air, antara lain di wilayah NTT, NTB, Bali, serta beberapa wilayah di Jawa dan Sulawesi. Padahal, sumber daya air sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat untuk dimanfaatkan dalam pertanian, peternakan, perdagangan, industri, rumah tangga dan aktivitas lingkungan. Untuk itu, pelestarian dan pengelolaan sumber daya air sangatlah penting untuk dilakukan. Terutama sistem pengelolaan air yang menekankan sifat kealamiahan lingkungan dan berpijak pada kesadaran, serta partisipasi masyarakat.

Baca juga:  “Bivak to Bivak Charity” Satgas Yonmek 521/DY di Perbatasan

Permasalahan air di Indonesia menjadi masalah yang cukup rumit. Pembangunan infrastruktur penunjang air bersih tak bisa leluasa dilakukan pemerintah, karena kendala anggaran. Sektor privat pun enggan melibatkan diri, karena memandangnya sebagai proyek yang tidak menguntungkan. Sementara itu, jika tidak ditangani secara serius dan sesegera mungkin, kelangkaan air bersih akan menghambat perkembangan wilayah dan makin memperburuk taraf hidup masyarakat setempat.

Berangkat dari kepedulian kepada masyarakat yang tinggal di wilayah yang rentan krisis air, TNI AD hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi kesulitan dengan mencarikan solusi yang tepat. Beberapa upaya telah dilakukan TNI AD, diantaranya berupa inisiatif membangun pompa air dengan teknologi Hydraulic Ram Pump atau pompa hidram untuk mengatasi keterbatasan akses air bersih.

Hydraulic Ram Pump atau pompa hidram adalah pompa yang berfungsi untuk menaikan air melebihi ketinggian 100 meter. Pompa yang cukup sederhana namun efektif ini bekerja dengan mekanisme tekanan dinamik air yang ditimbulkan memungkinkan air mengalir dari tinggi vertikal (head) yang rendah ke tempat yang lebih tinggi. Penggunaan hidram tidak terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, peternakan dan perikanan darat. Kelebihan pompa hidram dibanding jenis pompa lainnya, antara lain; tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan, biaya operasionalnya murah, tidak memerlukan pelumasan, hanya memiliki dua bagian yang bergerak sehingga memperkecil terjadinya keausan. Selain itu, perawatannya sederhana dan dapat bekerja dengan efesien pada kondisi yang sesuai, serta dapat dibuat dengan peralatan bengkel yang sederhana.

Baca juga:  Bebas Galau Hadapi Kemarau

Di tahun 2022 ini, Pimpinan TNI AD berkomitmen untuk mencanangkan program TNI AD Manunggal Air, yaitu program penyediaan air bersih melalui pemasangan pompa Hydraulic Ram Pump (hidram), sumur bor serta penyaluran air secara gravitasi/non listrik di 16 titik meliputi wilayah Jawa yaitu Banjar, Karawang, Tasikmalaya, Sukabumi, Depok, Karanganyar, Magelang, Kulonprogo, Tegal, wilayah Sampang Madura, hingga Mamuju di Sulbar. Sementara sebagai awalan, TNI AD telah melakukan pembangunan di 227 titik yang meliputi wilayah Bali, NTT dan NTB. Pengadaan program pembangunan pompa hidram ini juga disertai dengan kegiatan pelatihan kepada masyarakat dan Babinsa, dalam pembuatan dan pemeliharaan pompa hidram yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal pembuatan dan pemeliharaannya, sebagai alternatif penghematan tenaga listrik dan pemenuhan kebutuhan air bersih.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin langsung pencanangan program TNI AD Manunggal Air yang digelar pada 23 Maret 2022 di Desa Binangun, Banjar, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, Kasad berharap program yang merupakan cerminan implementasi 8 Wajib TNI, serta Perintah Harian Kasad ke-5 dan ke-6 ini, bisa didukung oleh seluruh institusi terkait dan komponen masyarakat.

Baca juga:  Kerja Tuntas di Tapal Batas

“Sinergi dari semua pihak sangat diharapkan, agar program TNI AD Manunggal Air dapat secara langsung menyentuh masyarakat pedesaan, membantu kesulitannya, meningkatkan kesejahteraannya, serta menunjukkan kehadiran pemerintah di pelosok-pelosok desa di tanah air. Mari kita selamatkan sumber daya air untuk kehidupan,” ajak Kasad dalam sambutannya.

Sementara itu, Penataran Kader TNI AD Manunggal Air 2022 yang digelar di Karawang pada 30 Maret 2022, dibuka oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto. Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakasad, Kasad mengatakan bahwa para peserta penataran akan dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang geolistrik, sumur bor, sistem gravitasi air, dan sistem pompa hidram, hingga akhir penataran pada 8 April 2022. “Niatkan semua kegiatan yang ada, sebagai ibadah dan wujud pengabdian serta kasih sayang kita terhadap rakyat Indonesia,” kutip Wakasad kala membuka resmi penataran tersebut. (Medtak Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel