Setelah dikukuhkan sebagai Ksatria Panglima Perang Perbatasan oleh para Raja Malaka dan Belu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono beserta rombongan mengunjungi Markas Komando Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Yonif 725/Woroagi di Atambua, Kamis (31/03). Kasad tekankan lima hal, antara lain:
Pertama Kasad menekankan tentang faktor keamanan selama pelaksanaan tugas, jangan pernah lengah dengan sisa waktu penugasan yang ada, dihadapkan pada kondisi tugas yang harus dilaksanakan oleh prajurit.
Kedua, harus tetap bersikap waspada terhadap segala bentuk ancaman yang bukan saja dari musuh tetapi juga lingkungan seperti menghadapi penyakit Malaria akibat gigitan nyamuk ataupun cuaca panas.
Ketiga, jaga kerahasiaan jangan suka mengumbar atau membocorkan apa yang menjadi rahasia dalam pelaksanaan tugas operasi.
Keempat, selalu telitian dalam segala hal, mulai dari masalah administrasi maupun tindakan di lapangan.
Kelima, ketepatan untuk menilai suatu permasalahan di lapangan sehingga tidak terjadi kesalahan.
Diluar lima hal di atas, Kasad juga berpesan kepada seluruh prajurit ketika jauh dari keluarga harus dapat mengendalikan diri dan mampu menghadapi musuh diri sendiri dihadapkan pada situasi penugasan seperti ini.
diakhir pengarahannya, Kasad menyampaikan di samping melaksanakan tugas dalam menjaga pengamanan perbatasan RI-RDTL, juga harus mampu melaksanakan tugas teritorial yaitu sebagai “DutaTeritorial”, dimana harus bisa menjadi motivator, menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat terhadap karya-karya bagi kepentingan masyarakat dilingkungan sekitarnya.
Memang tidak mudah, diperlukan kiat tertentu untuk dapat menggugah dan memotivasi masyarakat dengan karakter yang mereka miliki, oleh karena itu lakukan koordinasi secara baik utamanya dengan satuan kewilayahan yang ada baik Kodim maupun Koramil setempat, ungkap Jenderal TNI Mulyono.