“Mari kita satukan Visi, Misi kita pendapat kita untuk bersama meningkatkan persatuan dan kesatuan yang merupakan ruh dalam kehidupan berbangsa di Negara kita Indonesia Tercinta” Tegas Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, S.IP., mewakili Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, S.E., dalam acara pembukaan Seminar Kebangsaan. Bertempat di aula A.Yani Makodam Jaya, Rabu (19/08).
Lebih lanjut Kasdam Jaya menerangkan bahwa Sifat dan karakteristik perang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi. Kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin kecil. Namun, adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang-perang jenis baru. Diantaranya Perang proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah Negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat atau perorangan.
“Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan nonstate actors dari jauh. Proxy war telah berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para aparatur pemerintahan hendaknya menjadi tokoh dan contoh dilingkungan masing-masing dengan memberikan ketauladanan. Prinsip hidup hadir menjadi bagian dari solusi dan sebaliknya tidak menjadi beban ataupun permasalahan. Seperti contoh Panglima Besar Jenderal Soedirman yang memberikan teladan dengan selalu berbuat Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas” Tegas Kasdam Jaya.
Pemuda Indonesia harus dapat menjadi tuan rumah di Negara nya sendiri, atau dengan kata lain Pemuda Indonesia harus dapat mengukir Prestasi dalam menyambut Indonesia Emas. Pemuda Indonesia harus selalu berinovasi untuk dapat melanjutkan perjuangan membangun bangsa Indonesia. Pemuda Indonesia harus memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi untuk dapat melanjutkan cita cita para Pahlawan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Aster Kasdam Jaya Kolonel Inf Arudji, Perwakilan Polda Metro Jaya, segenap Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta sambutan yang disampaikan oleh Tokoh lintas agama Ketua pengurus pusat GPI Frederik Nugraha.
Kasdam Jaya menyampaikan agar para Pemuda mau merajut kembali wawasan kebangsaan. Untuk mengembangkan wawasan kebangsaan itu, Kasdam Jaya mengimbau para pemuda agar kembali menggali jati diri bangsa, yaitu Pancasila. “Pancasila adalah pondasi dari bangsa ini. Maka dari itu, pondasi inilah yang mesti kita bangun bersama,” Terangnya.