Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Kasrem Berbicara Proxy War Kepada Mahasiswa UBB

Dibaca: 1999 Oleh 27 Sep 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kepala Staf Korem 045/Garuda Jaya Letnan Kolonel Inf Eko Prayitno tampil sebagai pembicara tentang proxy war kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Rabu 24/09/2014 di Ruang Babel I Kampus UBB.

Sebanyak 120 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hadir dalam kegiatan tersebut yang bertemakan mengasah nasionalisme, mengukuhkan integrasi bangsa dengan membincangkan proxy war. 

Dihadapan Mahasiswa Kasrem menjelaskan bahwa proxy war merupakan perang dimana salah satu pihak menggunakan pihak ke tiga atau komponen lainnya untuk berperang melalui aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan aspek lainnya.

Proxy war ada di Indonesia diantaranya terlepasnya Timor-timur dari NKRI dan demonstrasi buruh dimana-mana dengan tuntutan kenaikan gaji yang rasional, penghapusan kontrak kerja, pemberian insentiv bulanan dan penggantian manajemen perusahaan serta mogok kerja dengan cara intimidasi.

Selanjutnya Letkol Eko Prayitno memaparkan tentang kekayaan alam Indonesia yang melimpah, serta kekayaan kita menjadi perebutan bangsa lain, dan kita tidak menikmati sepenuhnya hasil kekayaan alam tersebut.

Baca juga:  Pangdam II/Sriwijaya Resmikan Lapangan Tembak Yonif 141/AYJP

Sejarah mencatat bangsa kita dijajah 300 tahun lebih, ini terjadi karena bangsa kita berjuang secara kedaerahan sehingga dengan mudah diadu domba oleh penjajah dan sekarang juga bangsa kita diadu domba secara modern yang pada kenyataannya kita tidak sadar bahwa kita telah terjebak dalam skenario mereka (proxy war).

Salah satu contohnya adalah kita sering kali menyalahkan pemerintah, lembaga dan institusi namun kalau ditanya dimana salahnya kita tidak tahu dan tetap ngotot bahwa yang dituduhkannya tetap salah.

Diluar negeri para pelajar Indonesia selalu mendapatkan rangking nomor 1 dan ini akan dibiayai dan disekolahkan oleh Negara lain, begitu pelajar tersebut menyelesaikan studinya dan pulang ke Indonesia rata-rata para pelajar ini jiwanya telah berubah yaitu setengah luar negeri dan setengahnya Indonesia.

Lebih lanjut Kasrem mengatakan bahwaperang masa depan adalah perang memperebutkan, pangan dan air dan energi/bio energi, itu semuanya ada dinegara kita dan sekitar katulistiwa.

Sementara Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr Ibrahim mengatakan TNI dan kampus mempunyai sejarah panjang yang tidak boleh ada jarak dan terputus dan ini sesungguhnya adalah kekuatan bangsa kita. Melalui dialog nasionalisme ini kita berpikir secara praktis dan visioner sebab kita adalah garda terdepan dalam pembangunan bangsa.
.

Baca juga:  Pangdam II/Sriwijaya Patroli Bersama Forkopimda Sumsel Keliling Kota Palembang, Pantau Situasi Kamtibmas Pergantian Tahun

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel