BOGOR, tniad.mil.id -Setiap personel Satuan Tugas (Satgas) pemeliharaan perdamaian harus mempertahankan nama harum Indonesia dalam setiap pelaksanaan penugasan misi PBB.
Demikian dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat melakukan pengecekan terhadap kesiapan Satgas Rapidly Deployable Battalion (RDB) Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo (Monusco) di Markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Kamis (28/6/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menyampaikan bahwa para prajurit harus mempersiapkan diri dalam melaksanakan kegiatan operasi misi perdamaian PBB.
“ Body system harus dipertahankan, karena dapat meminimalisir terjadinya kelengahan dalam pelaksanaan tugas operasi,” ujarnya.
Menurut Kasum TNI, para personel nantinya akan dibagi tugas dalam bentuk tim-tim kecil, yang ditugaskan di tiap-tiap area tertentu di wilayah penugasan.
“Laksanakan cek dan ricek dari masing-masing personel, dimanapun kalian ditugaskan di daerah operasi,” pesan Kasum TNI.
Lebih lanjut dikatakan, kerjasama tim sangat penting dalam penugasan. Oleh karena itu, setiap personel perlu selalu saling mengingatkan untuk selalu berbuat yang sesuai dengan standar operasi di daerah penugasan. Selain itu, para personel TNI diharapkan dapat segera berbaur dengan personel dari negara-negara lain, yang juga melaksanakan kegiatan operasi perdamaian di Kongo.
“Jangan timbulkan permasalahan yang akan mempengaruhi nama Indonesia di dunia internasional,” pesannya.
Terkait dengan material yang disiapkan, Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menyampaikan,
Standard Operating Procedures (SOP) dalam pengoperasian dan perawatan peralatan, harus selalu diikuti, dalam rangka meningkatkan kelancaran kegiatan operasi.
“Dalam penggunaan setiap peralatan agar mematuhi prosedur yang telah ditentukan. Selain itu, unsur pemeliharaan merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan, agar dapat mengurangi risiko kerusakan,” pesannya.
Dikatakan, pengiriman personel Satgas adalah untuk mendukung Pemerintah RI dalam memenuhi pencapaian visi 4000 peacekeepers pada tahun 2019.
Untuk Satgas RDB/Monusco Kongo kali ini dipimpin Letkol Inf Totok Prio Kismanto yang berasal dari Yonif 527/BY, Lumajang. Satgas beranggotakan 850 personel dari tiga matra TNI (AD, AL, AU) dan akan bertugas di daerah misi penugasan PBB di Negara Democratic Republic of Congo (DRC) selama satu tahun.
Pemeriksaan kesiapan Satgas RDB/Monusco diantaranya meliputi kelengkapan personel, kendaraan angkut, kendaraan taktis, ambulance, senjata perorangan, dan peralatan pendukung lain yang akan digunakan di daerah misi.
Dalam acara pemeriksaan kesiapan Satgas ini, turut mendampingi Kasum TNI diantaranya, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.A.P., Askomlek TNI Marsda TNI Bonar Halomoan Hutagaol, S.E., M.M., Asops Kasad Mayjen TNI M. Fachruddin, S.Sos., Asops Kasau Marsda TNI Johannes Berchmans SW., Waasops Panglima TNI Marsma TNI M. Khairil Lubis, Waasops Kasal Laksma TNI Yusup, S.E., M.M., Komandan PMPP TNI Brigjen TNI Victor H. Simatupang, M.Bus., dan Kababek TNI Brigjen TNI Fabian Albert Embran.