Pemanfaatan potensi laut Indonesia masih terkendala karena hanya fokus pada ikan dan pengelolaannya masih tradisional serta minim teknologi. Hal ini yang menjadikan pemanfaatan potensi laut belum optimal. Oleh karenanya, sudah saatnya bangsa Indonesia mengelola sumber daya laut untuk kemakmuran rakyat.
Hal tersebut disampaikan Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat memberikan pembekalan kepada 145 Perwira TNI AL pada acara Penataran Kemampuan Teritorial (Tarpuanter) TNI AL Tahun Anggaran 2017 tentang Ketahanan Pangan Aspek Kemaritiman, di Gedung Gading Marina Inkopal, Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/4/2017).
“Indonesia sampai saat ini dikenal sebagai negara agraris dan sebagai negara maritim, yang memiliki sumber pangan relatif berlimpah, namun sampai saat ini masih mengandalkan sumber pangan dari darat. Sedangkan potensi laut belum optimal diberdayakan,” tambah Kasum TNI.
Menurut Kasum TNI, Indonesia memiliki potensi laut yang sangat melimpah, dengan 60% penduduk tinggal di pesisir, memiliki luas perairan 5,8 juta km2 yang terdiri dari 2,5 juta km2 ZEE, 13,7 juta Ha Perairan Umum dan 4,3 juta Ha Daerah Potensial untuk perikanan. “Kesemuanya itu menjadi potensi yang perlu diberdayakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,” kata Kasum TNI.
Lebih lanjut Kasum TNI menjelaskan bahwa Indonesia terletak di posisi yang sangat strategis, yaitu berada di tengah salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia, di antara dua samudera dan dua benua. Menurutnya, sebagai negara maritim, Indonesia harus menegaskan dirinya sebagai poros maritim dunia, sebagai kekuatan yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.“Posisi sebagai poros maritim dunia membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun kerja sama regional dan internasional bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang akan mendorong perwujudan kedaulatan pangan maritim,” ungkapnya.
“Jika kita mampu mendayagunakan segenap potensi ekonomi kelautan, maka diyakini bahwa bidang kelautan tidak hanya mampu mengeluarkan bangsa ini dari persoalan kemiskinan dan pengangguran, tetapi juga dapat menghantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil, makmur dan bermartabat,” ujar Kasum TNI.
Kasum TNI juga menjelaskan bahwa kedepan harus terus mengupayakan peningkatan nilai tambah industri perikanan, melalui ekstensifikasi produk perikanan dengan memperbanyak jumlah sentra produksi perikanan dan kelautan, peningkatan aksesibilitas daerah tangkapan baru, menambah lahan dan sentra produksi budi daya baru serta menambah jenis produk perikanan dan kelautan.
“Kita semua harus optimis dan mampu menghadapi segala tantangan yang ada untuk memperjuangkan peluang besar keberhasilan menuju kedaulatan pangan maritim dan daya saing bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” ucap Kasum TNI.
Diakhir pembekalannya Kasum TNI menegaskan kepada seluruh peserta untuk mempedomani hal-hal sebagai berikut : Pertama; mampu menjadi pelopor dalam memberikan kontribusi keilmuan terhadap kedaulatan pangan maritim dan daya saing bangsa. Kedua; mengembangkan kerja sama riset dalam mendorong perwujudan kedaulatan pangan maritim dan Ketiga; kualitas sumber daya manusia perlu diimbangi dengan penguatan mental ideologi, cinta tanah air dan nasionalisme untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang yang berdaya saing tinggi.