Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Keberagaman di Indonesia Merupakan Takdir Tuhan

Dibaca: 85 Oleh 02 Jun 2017Januari 22nd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Semarang. Kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote terdiri dari berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, itulah Kebhinneka Tunggal Ikaan.

Hal tersebut disampaikan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dalam amaanat tertulisnya yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017, bertempat di halaman Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2017).

Presiden mengatakan, kebhinnekaan kita saat ini sedang diuji oleh pandangan, tindakan dan sikap tidak toleran dengan mengusung ideologi Pancasila, yang diperparah oleh penyalahgunaan media sosial dengan menggaungkan kabar bohong (hoax).

Presiden pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar dari pengalaman buruk negara lain yang selalu dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. “Hanya dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika-lah, bangsa Indonesia dapat terhindar dari masalah tersebut,”tegasnya.

Baca juga:  Wujudkan Kekompakan TNI-Polri Danrem 074/Warastratama Kunjungi Polres Sragen

Presiden mengharapkan peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. “Tingkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, melalui ceramah keagamaan, materi pendidikan fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,”ujarnya.

“Tidak ada pilihan lain, kecuali seluruh anak bangsa menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.Kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran, serta kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional,” ungkap Presiden Jokowi.

Diakhir amanatnya, Presiden berpesan untuk menjaga perdamaian, menjaga persatuan dan dan menjaga persaudaraan diantara sesame anak bangsa. “Bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa,saling bahu membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia,”tuturnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel