Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim meninjau lokasi bencana banjir di Wilayah Kecamatan Teluk Jambe Kabupaten Karawang, Senin (21/1).
Dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, Teluk Jambe merupakan daerah yang paling parah terkena bencana banjir. Ketinggian air banjir di wilayah ini mencapai 20 – 50 cm yang merendam 356.092 rumah, 52 masjid, 11 sekolah dan 8.282 ha areal sawah dengan jumlah pengungsi sekitar 3.804 jiwa.
Turut mendampingi peninjauan banjir tersebut Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara, M.H. Danrem 063/Sgj Kolonel Arm Benny Effendy, , Kapolres Karawang AKBP Tubagus Ade Hidayat serta para Asisten dan Kabalak Jajaran Kodam III/Siliwangi.
Selain meninjau lokasi yang terkena banjir, Pangdam berkempatan meninjau dapur umum yang disediakan untuk membantu para pengungsi, serta memberikan bantuan bahan makanan berupa beras, mie instan, telur kepada para pengungsi. Pada siang harinya Pangdam melakukan teleconference dengan Kasad Jenderal TNI Budiman tentang langkah-langkah penanggulangan bencana oleh Kodam III/Siliwangi.
Dalam menanggulangi bencana di wilayah Kodam III/Siliwangi, khususnya di Kabupaten Karawang, Kodam III/Siliwangi telah mengerahkan sekitar 5.000 personel serta menggelar perlengkapan antara lain tenda peleton 11 unit, dapur lapangan 3 set, perahu LCR 19 unit dan kendaraan sebanyak 15 unit.
Pangdam mengatakan upaya menanggulangi bencana banjir serta membantu masyarakat yang terkena musibah banjir akan terus dilakukan oleh Kodam III/Siliwangi setiap saat, tidak terbatas waktu sampai musibah itu berhenti dan situasi normal kembali.
Musibah banjir yang menimpa masyarakat akibat meningkatnya curah hujan terutama di wilayah Kodam III/Siliwangi menurut Pangdam tidak hanya terjadi di daerah Kabupaten Karawang saja, tetapi juga menimpa di beberapa wilayah seperti Subang, Indramayu, Kabupaten Bandung, Bogor, Cilegon, Serang dan bencana longsor yang terjadi di wilayah lainnya.
Menghadapi berbagai bencana alam tersebut Pangdam mengungkapkan, Kodam III/Siliwangi akan mengerahkan personel dan perlengkapan yang dimiliki pada setiap daerah yang terkena bencana, baik banjir maupun longsor dalam rangka membantu masyarakat dan pemerintah daerah.
