Kuala Tingkal (20/09/2015) – Ratusan umat Islam di Tanjabbar tampak khusyuk melaksanakan sholat Istisqa di halaman Kodim 0419/Tanjab untuk meminta hujan agar kabut asap akibat kebakaran lahan serta kekeringan yang terjadi saat ini segera berakhir.
“Ini salah satu upaya kita agar Allah menurunkan hujan agar asap kebakaran lahan bisa hilang. Selain itu, pemadaman kebakaran lahan juga terus dilakukan,” kata Asisten Ekbang Syafriwan, SE saat membacakan sambutan Bupati diacara itu, Sabtu (19/9/2015).
Sementara itu Dandim 0419/Tanjab yang di wakili Kasdim 0419/Tanjab, menyampaikan musim kemarau tahun ini dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Tidak hanya kabut asap yang mengancam kesehatan, tetapi persediaan air saja juga menipis, lahan pertanian warga juga mengalami kekeringan. Hal ini tentu dirasakan oleh masyarakat akibat sulitnya sumber mata air.
“Untuk itulah Kodim 0419/Tanjab menggelar sholat Istisqa’ dilapangan Makodim 0419/Tanjab. Gelar Shalat Istisqa’, memohon kepada Allah SWT. agar diturunkan hujan,” kata Kasdim.
Kita memohon kepada Allah SWT, agar diturunkan hujan, sehingga kesulitan warga akan kekeringan dan kabut asap bisa segera berakhir. “Kita mohon Rahmat Allah SWT dan mudah-mudahan dengan adanya sholat ini, kita diberi kemudahan-kemudahan,” tambah Kasdim.
Salat digelar hari sabtu tanggal 19/09/2015 sekitar pukul 08.30 WIB diikuti sekitar 470 orang berbagai kalangan, seperti TNI/Polri, PNS, MUI Kabupaten, Perbankan, dan para pelajar dari sejumlah sekolah di Tanjung Jabung Barat diimami M. Dahlan Al Hafiz sedangkan khatib Drs. H. M. Sugeng Eddy Saputra, M.Pd.I.
Dalam khutbahnya H. M. Sugeng Eddy mengajak jamaah introspeksi diri karena bencana merupakan salah satu bentuk teguran dan cobaan dari Allah. Kondisi yang terjadi saat ini bisa saja buah dari kelalaian yang telah dilakukan manusia.
Untuk itu mari kita selalu berdoa dan selalu istigfar dalam kondisi bencana kebakaran di wilayah Jambi khususnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Mari kita sama-sama berdoa kepada Allah SWT semoga diturunkan hujan sehingga bencana yang kita hadapi ini cepat berlalu.”
Sebagaimana diketahui akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Kuala Tungkal sepekan terakhir ini, banyak warga menderita diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Udara kota Kuala Tungkal dinyatakan tidak sehat sehingga pemerintah daerah mengambil langkah sudah tiga kali meliburkan sekolah selama dua hari berselang selama September ini