Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Kodim 0709/Kebumen Bersama Dinas BPPKB Kab. Kebumen Sepakat Bentuk Kampung KB

Dibaca: 34 Oleh 07 Jan 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

KODIM 0709/KEBUMEN – Sebanyak 152 orang memadati aula Kodim 0709/Kebumen dalam rangka menghadiri undangan rapat koordinasi teknis pembentukan kampung KB yang dicanangkan Kodim 0709/Kebumen bersama Dinas BPPKB Kab. Kebumen, Rabu (06/01/16).

Hadir dalam kesempatan tersebut Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya, S.H, Kepala Badan BPPKB Kab. Kebumen, para kepala Dinas/Instansi dilingkungan Pemerintah Kab. Kebumen, para Danramil se-jajaran Kodim 0709/Kbm, para kepala UPTB PPKB se-Kab. Kebumen, para ketua PLKB se-Kab. Kebumen, para perwakilan Kader BKB, BKR, BKL, UPPKS serta seluruh para Babinsa Kodim 0709/Kebumen.

Dalam sambutannya, Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya, S.H, mengatakan, Keluarga sebagai pondasi membangun karakter bangsa, penjabarannya yakni bahwa keluarga merupakan institusi terkecil dalam lingkungan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keluarga menjadi tempat persemaian cinta, kasih sayang, keteladanan, dan karakter. Keluarga menjadi kawah candradimuka, wahana “pengglembengan” seorang anak untuk menyerap ilmu kehidupan. Sebagai institusi terkecil keluarga merupakan pondasi sebuah bangsa yang sangat penting. Artinya, jika keluarga sebagai pondasi lemah dan bobrok, maka “bangunan” bangsa juga akan lemah dan mudah hancur.

Keluarga yang berkarakter dan sejahtera akan menegakkan Indonesia yang bermartabat. Keluarga berkarakter menjadi tempat pertama lahirnya peradaban Indonesia yang maju dan berkeadaban. Rasanya, tak perlu malu untuk belajar dari kesuksesan Orde Baru (ORBA) dalam program pembangunan keluarga sejahteranya. Terbukti program tersebut sukses mendapat penghargaan UN Population Award dari PBB sebagai negara dengan program kependudukan terbaik sedunia. Lebih membanggakan lagi karena pada akhirnya program kependudukan Indonesia menjadi acuan dunia sejak Konferensi Kependudukan Dunia 1994 di Kairo, Mesir. Sayangnya di era reformasi program kependudukan Indonesia yang menjadi acuan program kependudukan dunia tersebut mulai diabaikan.

Baca juga:  Sosialisasi dan Bagikan Masker, Yonif 756/WMS Ajak Masyarakat Disiplin Terapkan Prokes

Program Keluarga Berencana (KB) dengan slogannya “Dua Anak Cukup” seperti dibiarkan mati suri. Akibatnya, laju pertumbuhan penduduk yang terus mengalami tren menurun sejak era ORBA akhirnya kembali naik di era reformasi. Jumlah penduduk pun meningkat drastis, implikasinya keluarga, masyarakat dan negara harus menanggung beban yang semakin berat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Selain laju pertumbuhan penduduk yang meningkat, angka kematian ibu (AKI) juga meningkat drastis.

Padahal angka kematian ibu merupakan salah satu indikator penting derajat kesehatan ibu, kualitas pelayanan kesehatan serta kesejahteraan sebuah bangsa. Karena menjadi indikator penting terkait kesejahteraan bangsa, maka penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu target yang harus dicapai dalam Program Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs). Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI tahun 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Rata-rata angka kematian ibu yang tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2012 menunjukkan masih jauh dari target MDGs yaitu angka kematian ibu 102 per 100 ribu kelahiran hidup. Masih tingginya angka kematian ibu harus dibaca sebagai potret atas kegagalan pemerintah dalam pemenuhan hak dasar keluarga seperti kesehatan dan pendidikan. Kita sangat menyadari bahwa keluarga yang berkarakter sangat ditunggu untuk Indonesia yang berkarakter di masa depan. Keluarga yang berkarakter akan membawa pada kejayaan Indonesia.

Baca juga:  Presiden Kunjungi Wilayah Kendal

Peran TNI Angkatan Darat melalui Babinsa di daerah sangat penting dan strategis dalam mensukseskan program KB yang berperan sebagai penyuluh KB. Dengan dukungan semua pihak terutama Babinsa diharapkan akan mampu mencapai target yang diharapkan , yakni menekan angka pertumbuhan penduduk di daerah. Program KB tidak semata mata hanya mengajak pasangan usia subur untuk memiliki dua anak cukup , tetapi bagaimana menumbuhkan kesadaran bagi masyarakt untuk ikut dan peduli dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Melalui pembentukan Kampung KB di masing masing desa harapannya dapat menjadi miniatur program KB.

‘Kampung KB atau lengkapnya “ Kampung Keluarga Berencana” ini program baru yang sedang diramu dan disempurnakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk dijadikan program prioritas utama pemerintah di sector KKBPK mulai awal tahun 2016.

Parameter KKBPK bergerak positif , mulai dari program KB hingga program Tri Bina BKKBN dan juga kegiatan usaha ekonomi produktif keluarga (mikro) bernama UPPKS. Namun tidak sebatas itu Kampung KB juga akan menjadi wadah dalam menyemai gerakan refolusi mental yang di usung pemerintahan Joko widodo- Jusuf Kalla. Sejatinya , Kampung KB akan berubah menjadi wadah yang memanfaatkan manakala mental masyarakat di kampung itu telah berubah. tegas Dandim.

Baca juga:  Dandim 0736/Batang Menjadi Irup Dalam Kegiatan Upacara di Smp 1 Kandeman

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel