SUMENEP, tniad.mil.id – SFW (48), TNI gadungan asal Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya berhasil diringkus oleh personel Unit Intel Kodim 0817/Sumenep. Penangkapan itu terjadi berkat informasi dari warga masyarakat melalui email ke Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), yang mencurigai gerak-gerik seseorang yang selama beberapa hari mendatangi rumah Saifur Rohman (25), warga Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim).
Berawal ketika Rohman kedatangan pria berpakaian dinas TNI yang baru turun dari bis dan menuju ke toko miliknya. Ketika berada di toko, pria yang berpenampilan bak prajurit TNI itu, langsung memperkenalkan diri dan mengaku sebagai prajurit TNI aktif yang berdinas di Kalimantan. Obrolan diantara keduanya pun, berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
Beberapa hari kemudian (10/8/2018) personel TNI gadungan itu kembali mendatangi rumah Rohman, tetapi tak lama ia berpamitan dan pergi begitu saja.
Tak disangka, Kamis (15/8/2018), TNI gadungan itu kembali datang rumah Rohman. Dengan penuh tanda tanya dan kecemasan, Rohman pun menerima kunjungan TNI gadungan tersebut.
“Orang itu sempat meminta ijin untuk menginap di teras toko. Karena kasihan, saya akhirnya mengajak orang itu untuk menginap ke rumah saya.Terus tadi pagi, dia berpamitan, katanya pergi ke Sumenep. Tasnya di tinggal di toko,” kata Rohman.
Kecemasannya pun semakin menjadi ketika tamunya itu meninggalkan tasnya begitu saja. Saifur Roman yang curiga, lalu akhirnya mengirim email ke Dispenad.
Alhasil, laporan itupun langsung direspon oleh pihak Dispenad dan ditembuskan ke pihak Kodim 0827/Sumenep.
Komandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Inf Ato Sudianto mengungkapkan, informasi dari Dispenad tentang adanya orang mencurigakan di wilayah tugasnua yang mengaku sebagai anggota TNI itu langsung ditindaklanjutinya. Pada Kamis (16/8/2018) ia memerintahkan anggota Unit Intel untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut, dengan mendatangi rumah Saifur Rohman di Desa Pekandangan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
“Ada informasi yang masuk dari Dispenad tanggal 15 Agustus kemarin, mengenai keberadaan TNI gadungan itu. Kebetulan, pelapornya atas nama Saifur Rohman,” ungkapnya.
Selanjutnya, ketika berada di lokasi, personel Kodim tersebut mendapati sebuah tas yang berisi beberapa atribut TNI berikut dua KTA palsu milik TNI gadungan tersebut.
“Ada juga emblem merah putih dan brevet Dharma Putra, sekaligus satu stel Pakaian Dinas Lapangan (PDL),” kata Ato.
Berbekal keterangan dari warga, siang itu anggota Unit Intel Kodim 0827/Sumenep kemudian langsung bergerak Terminal Sumenep di Jalan Adi Poday. Tak sia-sia, di terminal tersebut mereka berhasil menemukan pelaku TNI gadungan berseragam PDL lengkap layaknya prajurit TNI aktif.
“Sudah ditangkap, sekarang sedang menjalani pemeriksaan di kantor Unit Intel Kodim. Menurut pengakuannya, ia berinisial SFW, umur 48 tahun, asal Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, berprofesi sebagai karyawan swasta,” ujar Dandim Letkol Ato.
Sementara itu, penangkapan TNI gadungan di Sumenep tersebut dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP.
Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh Saifur Rohman, patut diapresiasi. Bagaimana tidak, keberadaan TNI gadungan, dinilai dapat mencoreng citra baik TNI di masyarakat.
“Pelaporan yang dilakukan oleh saudara Saifur Rohman, sangat bagus. Itu juga berguna untuk menjaga nama baik TNI di mata masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengimbau warga masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan atau menginformasikan hal-hal yang dinilai dapat mencoreng citra baik TNI, khususnya TNI AD di wilayah Kodam V/Brawijaya.
“Laporannya bisa via online , telepon atau datang langsung ke Koramil maupun instansi TNI terdekat, kita pasti akan menindaklanjuti laporan tersebut. Ini sangat perlu agar masyarakat dan TNI tidak dirugikan oleh oknum-oknum TNI gadungan seperti ini,” imbau Singgih.