KUBU RAYA, tniad.mil.id – “Saya akan membentuk tim patroli bersenjata untuk menangkap siapa saja yang dengan sengaja membuka lahan dengan membakar dan akan saya serahkan ke pihak kepolisian untuk diproses. Dan saya perintahkan untuk dilumpuhkan, apabila ada oknum yang menghalangi atau melawan saat diamankan,” imbau Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (Tpr) Mayjen TNI Achmad Supriyadi di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (17/8/2018), disela-sela aktivitasnya bersama para prajurit memadamkan api di daerah perbatasan antara Dusun Punggur dan Sekunder C Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
Imbauan ini ditujukan Pangdam XII/Tpr Mayjen kepada para pembakar hutan dan lahan untuk segera menghentikan kebiasaan membuka lahan dengan membakar.
Hal ini mengingat bahwa kebakaran yang terjadi dan asap yang ditimbulkan sudah luar biasa.
“Ada indikasi kebakaran memang disengaja dan direncanakan. Satu titik dipadamkan tetapi muncul lagi di titik yang lain,” ujarnya.
Membakar hutan dan lahan, menurutnya, adalah suatu tindakan kejahatan. Kebakaran yang terjadi memang sangat sulit untuk dipadamkan, karena terjadi di lahan gambut. Api padam di permukaan tetapi masih hidup di bagian bawahnya, sehingga Pangdam berpesan agar prajurit yang memadamkan harus ekstra teliti dan hati-hati memperhatikan lahan yang terbakar.
“Prajurit yang sedang memadamkan api harus ekstra teliti dan hati-hati memperhatikan lahan yang terbakar. Hal itu tidak hanya untuk menyakinkan padamnya api tetapi juga jangan sampai terperosok ke lubang berapi,” pesannya.
Mayjen TNI Achmad Supriyadi juga meminta pemerintah daerah (Pemda) sampai ke tingkat kecamatan dan desa, serta instansi terkait untuk terus memberikan penyuluhan ke semua lapisan masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan membakar. Sekaligus memberikan penjelasan kepada mereka (warga masyarakat = Red) tentang dampak dari asap yang ditimbulkan, selain sangat mengganggu transportasi udara dan darat, yang lebih penting lagi adalah sangat mengancam jiwa dan kesehatan masyarakat terutama anak-anak, yang dalam jangka panjang merupakan generasi penerus bangsa.