Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Kodim 0824 Dijadikan Brigade Pertanian

Dibaca: 1 Oleh 12 Jan 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kerjasama antara Departemen Pertanian Republik Indonesia dengan Tentara Nasional Indonesia dalam Program Ketahanan Pangan sangat serius dalam rangka menciptakan percepatan perwujudan swa sembada pangan secara nasional.

Mengacu pada hasil pertanian dan penyerapan gabah oleh Bulog yang meningkat secara signifikan setiap periodiknya merupakan parameter hasil yang didapat dengan pelibatan TNI dalam hal ini Babinsa bersama PPL pada pendampingan pertanian dilapangan.

Hal tersebut juga terlihat dengan pola monitoring langsung oleh Pejabat Departemen Pertanian yang intensif turun ke daerah-daerah untuk melihat langsung penyelenggaraan pendampingan Babinsa bersama PPL kepada petani diwilayahnya.

Bahkan hal yang paling menggembirakan petani di Kab. Jember dengan dijadikannya Kodim 0824 Jember sebagai Brigade Pertanian, untuk itu akan diperkuat bantuan peralatan pertanian yang standby dan disiagakan di Makodim 0824. Pada tahap pertama Kodim menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 5 unit Indo Jarwo Tranpanter (alat tanam mesin) dan 10 unit Mesin Pompa Air.

Dandim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas, S.I.P saat kami wawancarai pada Selasa 12/01 Pukul 09.00 Wib sambil mengecek Alat Pertanian yang telah diterima di Makidim 0824, menyampaikan bahwa peralatan ini merupakan bantuan dari pusat atau Departemen Pertanian yang dipertanggungjawabkan kepada Kodim 0824 dalam pengoperasionalnya.

Baca juga:  Kodim Jember Gelar Semarak Ramadhan Bersama Anak-Anak Yatim Mandiri

Saat kami tanyakan tehnis operasionalnya Muhammad Nas menyampaikan bahwa peralatan ini bersifat siaga atau standby di Kodim 0824 dan penempatannya akan kita bagi dibeberapa sektor Koramil untuk mengkaver beberapa kecamatan terdekat, sehingga apabila petani membutuhkan peralatan tersebut tidak terlalu jauh.

Itupun kalau petani kekurangan sarana tersebut tinggal laporan ke Babinsa dan mengambil ke sektor terdekat, saat kami singgung masalah biaya sewa Muhammad Nas menegaskan bahwa petani tidak dikenakan sewa tetapi lebih pada biaya perawatan saja, mungkin sekitar Rp. 100.000,- per unit per hektar atau bagaimana masih akan kita rencanakan sebaik-baiknya baru kita operasionalkan.

Jadi sarana tersebut tidak komersilkan namun untuk percepatan penanganan permasalahan sarana yang dihadapi petani, kalau ada kelompok tani di  daerah yang kekurangan sarana dan perlu langkah percepatan tanam misalnya baru kita dukung sarana tanam (tranplanter) atau kalau ada daerah yang terkendala air dan disana kekurangan sarana pompa baru kita keluarkan alat pompa tersebut, “imbuhnya.

Dengan adanya dijadikannya Kodim 0824 Jember sebagai Brigade Pertanian di Kab Jember merupakan bagian dari wujud keseriusan pemerintah bahwa petani tidak hanya ditarget produktifitasnya, tetapi juga diperhatikan apa yang menjadi kebutuhannya. Hal ini tidak lain karena Ketahanan Pangan memiliki peran strategis sebagai bagian dari Ketahanan Nasional.

Baca juga:  Membedah Kekuatan Budaya Lokal sebagai Strategi Pertahanan ala Mayjen Farid Makruf

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel