Kodim 1605/Belu melaksanakan sosialisasi antisipasi Bahaya Laten Komunis dan Faham Radikal, Senin (30/11) di Aula Andika Kodim 1605/Belu.
Acara sosialisasi ini berlangsung selama satu setengah jam dari pukul 08.00 Wita sampai dengan 09.30 Wita dengan peserta Para Perwira Staf Kodim, Para Danramil, Personel Bintara, Tamtama dan seluruh PNS Kodim 1605/Belu
Kasdim 1605/Belu, Mayor Inf Suwitra Jaya mewakili Dandim memberikan arahan pada pembukaan acara yang mengatakan, bagaimana bahayanya laten Komunis dan faham radikal yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Komunis dan faham radikal yang bertentangan dengan ideologi negara dan pemerintah dapat saja menggunakan isue-isue kemanusiaan, demokrasi, kesenjangan dan keadilan untuk menarik simpati pengikutnya. Bahkan Kasdim menekankan kepada seluruh peserta sosialisasi, banyak dari generasi muda, anak-anak kita tidak mengetahui dan tidak mengerti tentang Komunis atau sejarah kelam PKI terhadap bangsa ini.
Oleh karena itu, Kasdim mengajak seluruh anggota harus bersikap waspada, tidak antipati terhadap lingkungan, sehingga bila ada gejala-gejala yang tidak benar maka kita dapat bertindak cepat melalui temu cepat dan lapor cepat.
Pembawa materi pada acara ini, Kapten Inf Alexander Bessi menyampaikan materi tentang bagaimana menyikapi bangkitnya kembali Komunisme di Indonesia sekaligus memberikan penekanan kepada Babinsa pada saat merekrut calon prajurit supaya benar-benar dicek latar belakang keluarganya, apa terkait eks PKI atau tidak. Untuk itu perlunya mengetahui dan memelihara data eks PKI di Koramil masing-masing Kemudian selalu mengawasi dan mengecek keberadaan eks PKI di desa Binaan masing-masing.
Ditambahkan bahwa semua anggota Kodim baik TNI maupun PNS adalah sebagai Bapulket tentang keberadaan eks PKI dan laporkan setiap ada gerakan atau kegiatan yang dilakukan oleh eks PKI.
Salah satu Babinsa yang hadir pada kegiatan ini, Serda Joakim De Araujo memberikan tanggapannya untuk mewaspadai adanya PKI gaya baru yang memanfaatkan situasi yang ada yang dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan masyarakat banyak. Untuk itu dia mengajak semua peserta tetap waspada, harus tahu tentang keberadaan eks PKI. Karena kita tahu bahwa komunis itu licik dan penuh tipu muslihat yang mana sejarah bangsa kita mengajari dimana saat bangsa ini berjuang melawan penjajahan, sementara PKI menikam dari belakang, tegasnya.