JAKARTA – tniad.mil.id – Babinsa Koramil 1205-09/Merakai Serda Supriyadi bersama masyarakat dan Komunitas sosial “Mari Melihat” bahu membahu dan bergotong royong melaksanakan kegiatan sosial dan karya bakti di SDN 45 Tatai, Desa Tanjungsari, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang. Hal tersebut disampaikan Dandim Letkol Inf Rachmat Basuki dalam rilis tertulisnya, Selasa (26/2/2019).
Dikakatakan Dandim, pendidikan merupakan prioritas TNI di wilayah perbatasan, bahkan personel TNI juga ikut membantu mengajar di sekolah perbatasan.
Bahkan beberapa waktu lalu, Kodam XII/Tanjungpura juga sudah menyiapkan Satgas Pendidikan yang akan ditempatkan di beberapa wilayah perbatasan Kabupaten Sintang, Sanggau, Sambas, Bengkayang, dan Kapuas Hulu.
“Selain memperbaiki sarana pendidikan kita juga menyiapkan personel untuk membantu mengajar serta bekerjasama dengan komunitas dan perusahaan yang peduli juga terhadap pendidikan di perbatasan,” ujar Dandim.
Dandim 1205/Sintang juga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Mari Melihat ini, karena sejalan dengan program TNI-AD yaitu Pengabdian Tanpa Batas Tentara di Perbatasan atau disingkat PETASAN.
“Tentu saja kami sangat mengapresiasi karena kegiatan tersebut sejalan dengan program PETASAN, yaitu untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di perbatasan dalam rangka menyiapkan generasi emas ke depan,” ungkapnya.
Secara terpisah Danramil 1205 – 09/Merakai Mayor inf Agus Tantra, S.Ag mengatakan, kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 22 hingga 24 Pebruari 2019 yang diprakarsai dan didanai oleh Komunitas sosial Mari Melihat. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain kegiatan belajar mengajar, penyerahan donasi, renovasi ringan sekolah dan sosialisasi tentang bela negara kepada anak – anak sekolah.
Hal ini merupakan salah satu bagian dari pembinaan teritorial (Binter) TNI AD dengan tujuan untuk membangun soliditas yang kokoh antara sesama prajurit TNI dengan Pemda dan komponen masyarakat lainnya, yang diharapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat yang selama ini terbina dengan baik akan bertambah lebih baik lagi.
“Adapun tujuan lain dari kegiatan tersebut, adalah untuk membangun kebersamaan, kesadaran, maupun meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam rangka gotong royong,” ucap Danramil.
Selain itu juga, imbuh Danramil, untuk menumbuhkembangkan semangat gotong-royong yang telah melekat sebagai jati diri masyarakat Indonesia, khususnya di pedesaan. Kemanunggalan TNI dan masyarakat dalam bentuk gotong-royong merupakan hal yang sangat penting bagi terciptanya kondisi negara yang kuat.
“Dengan adanya kegiatan sosial ini saya berharap masyarakat di wilayah perbatasan akan lebih mencintai Tanah Air Indonesia dan menumbuhkan rasa bangga terhadap NKRI,” ujar Danramil mengakhiri. (Dispenad).