KEDIRI- Kewaspadaan terhadap penyebaran virus mematikan AIDS dilakukan Jaringan Pokja dan Kader Kediri Raya bersama Koramil 04/Ngasem dan Polsek Ngasem pada pertemuan bertema “Program Penanggulangan HIV-AIDS” di Balai Desa Sumberejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, Rabu (20/04/2016).
Menurut Kasi Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P2PL) Dinkes, Nur Munawaroh, jumlah orang yang diduga terjangkit virus HIV-AIDS (ODHA) di Kabupaten Kediri disinyalir terus meningkat. Hasil dari pantauan Dinas Kesehatan dari tahun 2009 hingga 2016 tercatat sekitar 990 orang yang diduga mengidap virus HIV-AIDS, dari jumlah itu yang terpantau untuk menjalani pemeriksaan rutin hanya 141 orang, sisanya sekitar 850 orang tidak jelas tempatnya. Banyaknya ODHA yang tidak terpantau ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan di VCT (Voluntary Counseling and Testing) yang disediakan secara rutin.
Ketua LSM Suara Nurani (Suar) yang menanganani ODHA, Sanusi mengatakan, hasil survei yang dilakukan, tercatat sekitar 990 orang yang tertular HIV-AIDS, sekitar 141 orang yang terdeteksi dan telah memeriksakan diri ke klinik VCT, sedangkan lainnya belum diketahui keberadaannya dan ratusan ODHA yang sampai kini belum terdeteksi, karena sebagian besar adalah pelanggan Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi.
Peran Koramil dan Polsek, dianggap sangat penting, khususnya memberi underpreassure pada objek-objek yang diduga menjadi alasan tumbuhkembangnya virus mematikan ini, selain itu ,kerjasama dengan saling berkomunikasi satu sama lain, sangat dibutuhkan untuk mencari solusi dan alternatif yang terbaik mengatasi segala permasalahan yang berdampingan efek sosial di lingkungan masyarakat.(Penrem 082/CPYJ).