Kediri (3/11), Tempat peristirahatan terakhir bukan berarti berakhir segalanya, kebutuhan non spiritual bisa jadi alternatif pilihan walaupun pada ujungnya berlainan arah. Tempat – tempat pemakaman umum yang tidak begitu terawat, menjadi perhatian Koramil 13/Kepung untuk menghilangkan pemikiran dangkal.
“Di zaman yang modern ini perkembangan ilmu pengetahuan sudah semakin maju. Perlu untuk disadari bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju juga perlu mempertimbangkan aspek budaya yang ada. Terutama dalam hal nilai-nilai positif yang ada dalam budaya masyarakat. Jangan sampai perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju malah menenggelamkan aspek nilai-nilai positif kebudayaan yang ada di dalam masyarakat” ujar Danramil Kepung Kapten Arm Sugito, Selasa 03 Nopember 2015.
Bersama masyarakat setempat, Koramil 13/Kepung membersihkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kebonrejo Kecamatan Kepung, agar tidak terlihat angker, karena banyaknya semak belukar tumbuh dimana-mana.
“Pemakaman menjadi salah satu tempat yang cukup disakralkan bagi masyarakat pedesaan, khususnya pada bulan-bulan tertentu untuk ziarah ke tempat peristirahatan terakhir keluarga ataupun saudara. Dengan membersihkan areal pemakaman ini, kita berharap besar partisipasi masyarakat sekitar, untuk menjaga dan merawatnya, bukan untuk dikeramatkan, melainkan untuk menjaga keasrian, kenyamanan dan keindahan” kata Kapten Arm Sugito, ditengah-tengah kesibukannya membakar semak belukar yang mengering maupun masih basah. ”Nilai-nilai luhur positif yang ada di dalam Pancasila perlu terus ditransformasikan kepada generasi muda bangsa Indonesia agar persatuan dan kesatuan di dalam corak masyarakat Indonesia yang multikultural dapat terus terjaga” Sambung Kapten Arm Sugito. (PENREM 082/CPYJ)