
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2danmetan), dan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria maupun mengurangi banjir. Untuk itu Koramil 0814/02 Diwek beserta pengurus pondok pesantren Mambaul Alhikam Diwek bersama-sama membuat lubang resapan (biopori), pada hari senin 2 Nopember 2015.
Sekitar 90 lubang resapan (biopori) di buat di halaman maupun sekitar Pondok Pesantren Mambaul Alhikam yang terletak di Desa JatiRejo Kecamatan Diwek. Danramil 0814/02 Diwek Kapten Inf Nasrulloh selaku perancang lubang biopoori, berharap dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, genangan air yang dapat menimbulkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria bisa dihindari. Pihaknya menurunkan 10 personil Anggota Koramil untuk partisipasi dalam pembuatan lubang biopori.“ Hari ini kita targetkan 90 lubang dengan asumsi setiap orang bisa membuat 5 lubang biopori” katanya.
“Tahun lalu kami beserta personil Koramil sudah membuat lubang biopori ini, karena banyak manfaatnya dan hasilnya dapat meminimalkan genangan air yang ada di lingkungan pondok ini, maka pembuatan lubang biopori di perbanyak lagi “,ujar Kh.Irfan Holili Pengasuh di Pondok Pesantren Mambaul Alhikam Diwek Kab. Jombang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Anggota Koramil Diwek dan seluruh Santri yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Alhikam (PENREM 082/CPYJ)