Masyarakat Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini bisa menanam padi tiga kali setahun berkat program pipanisasi sepanjang 4 kilometer dari Sungai Ciletuh oleh prajurit Komando Cadangan Strategis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono menginisiasi program tersebut saat menjabat Panglima Kostrad untuk mengairi 1.200 hektar sawah tadah hujan dan 400 hektar lahan padi huma (darat).
Program tersebut akan diperluas dengari membangun waduk seluas 15 hektar untuk mengairi sedikitnya 4.000 hektar sawah tadah hujan lainnya. TNI AD bekerja sama dengan Kementerian Pertanian akan meneruskan program pipanisasi untuk menjamin pasokan air ke sawah-sawah petani.
Tentara turun ke sawah tidak ada maksud apa-apa. Kepentingan tentara hanya satu, ikut menyejahterakan masyarakat, kata Mulyono di Desa Mekarsakti, Ciemas, Sukabumi, Rabu 19 Agustus 2015.
Mulyono menegaskan, rakyat merupakan roh TNI sehingga kehadiran TNI AD membantu petani merupakan salah satu wujud kemanunggalan. Menurut Mulyono, motivasi TNI AD hanya agar rakyat tetap sejahtera.
Desa Mekarsakti berada di sekitar areal latihan Kostrad di Cibenda, Sukabumi. Selama ini, petani Mekarsakti hanya bisa menanam padi maksimal dua kali dalam setahun karena sawah hanya mengandalkan air hujan.
Petani pun terpaksa bekerja serabutan ketika musim kemarau karena sawah kering akibat saluran irigasi yang ada sudah 12 tahun ditinggalkan pemborong. Pembangunan infrastruktur Desa Mekarsakti relatif tertinggal karena kondisi jalan yang rusak sehingga perjalanan sejauh sekitar 60 kilometer dari Palabuhanratu Sukabumi, membutuhkan waktu 3 jam.
Mulyono mengusulkan program pipanisasi dan saluran irigasi Sungai Ciletuh ke sawah masyarakat Mekarsakti dalam rapat pimpinan TNI AD dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Januari 2015. Prajurit Kostrad bekerja bersama rakyat sejak Februari – Maret 2015.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Gatot Irianto mendukung penuh upaya KSAD berkait program pemanfaatan air untuk perluasan area tanam padi. Gatot juga melihat potensi pemanfaatan air tanah dengan pompanisasi.
Gatot menitipkan 15 traktor tangan dan 75 pompa air kepada KSAD yang menyerahkannya kepada Detasemen Area Latihan Kostrad Cibenda untuk dikelola demi kepentingan masyarakat.
Berkaitan rencana pembangunan waduk di lahan hibah dari masyarakat, Gatot meminta agar segera diusulkan supaya dapat segera direalisasikan. Supaya petani bisa menanam bulan September, kata Gatot. (Sumber: Kompas)