Skip to main content
Kostrad

Kualitas SDM Prajurit, Tolok Ukur Wujudkan Satuan Armed yang Handal

Dibaca: 54 Oleh 25 Apr 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Kehebatan TNI-AD tidak hanya ditentukan oleh Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang modern saja, namun pembangunan kualitas SDM, postur prajurit yang baik dan kemampuan teknis yang profesional, merupakan tolok ukur utama guna mewujudkan satuan Artileri Medan yang handal.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengembangan (Dirbinlitbang) Pussenarmed Kodiklat TNI-AD, Kolonel Arm Arif, di sela-sela kunjungannya ke Mako Yonarmed, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (23/4/2019).

Diungkapkan Dirbinlitbang, seiring perkembangan lingkungan strategis, serta perubahan spektrum pertempuran yang sangat dinamis, pembangunan kekuatan, kemampuan hingga pengembangan gelar TNI-AD, menjadi hal yang wajib untuk dilaksanakan.

“Disamping profesional, keberadaan Alutsista terbaru juga memerlukan dukungan postur prajurit Armed yang ideal,” katanya.

Guna mendukung terwujudnya hal tersebut, pihak Litbang Pussenarmed tambahnya, akan melakukan penelitian hingga pengumpulan data-data terkait postur prajurit Armed yang ideal dalam mengawaki setiap Alutsista yang canggih tersebut.

“Data ini akan kita jadikan sebagai bahan kajian dalam penentuan program Armed ke depan,” tegasnya.

Baca juga:  Prajurit Kostrad Adakan Pengobatan Gratis di Kampung Yowoong Jayapura

Sementara itu Danyonarmed 12/Kostrad, Mayor Arm Ronald, F. Siwabessy menambahkan, Artileri Medan sebagai salah satu kekuatan TNI-AD, saat ini berupaya mensinergikan tujuan peningkatan postur dan SDM prajurit dengan modernisasi Alutsista yang sudah berjalan di beberapa satuan Armed, termasuk Yonarmed 12/Kostrad yang dilengkapi dengan meriam 155 mm Caesar.

“Di samping profesionalisme prajurit menjadi hal yang mutlak, postur prajurit juga memegang peranan penting,” tegasnya.

Dengan amunisi meriam 155 mm Caesar yang saat ini digunakan, tutur alumni Akmil tahun 2002 ini, tentunya prajurit harus memiliki tinggi dan berat badan yang ideal serta tidak memiliki kelainan anatomi.

“Saat melaksanakan proses penembakan, kecepatan serta ketepatan prosedur teknisnya tidak terganggu oleh postur prajurit yang tidak sesuai, sehingga penembakan dapat dilaksanakan secara optimal,” tuturnya.

Menurutnya, untuk mampu mengawaki Alutsista, prajurit Armed harus memiliki kecerdasan yang memadai sehingga mampu menyerap ilmu.

“Dengan SDM yang mumpuni tentunya akan meningkatkan profesionalisme prajurit sejalan dengan modernisasi Alutsista TNI AD,”pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel