JAKARTA, tniad.mil.id – Kunjungan Kerja Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Lombok NTB mendapat sambutan hangat dari para stake holder baik Forkopimda NTB maupun Forkopimda Kabupaten Kota dan masyarakat NTB, Jumat (10/9/2021).
Dalam keterangan tertulis Penerangan Korem 162/WB, Sabtu (11/9/2021), selama berada di Lombok, Panglima TNI dan Kapolri bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito dan rombongan mengecek pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMAN 4 Mataram dan tatap muka bersama Forkopimda NTB dan kabupaten kota di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI memberikan apresiasi sangat baik kepada jajaran Forkopimda atas penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di NTB.
Kita ketahui bersama, kata Hadi Tjahjanto, Kota Mataram sempat masuk dalam daftar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) Level 4 dan sekarang turun menjadi level 3.
“Itu semua bisa terjadi berkat sinergitas TNI, Polri dan Pemerintah Daerah serta adanya kesadaran untuk mentaati PPKM, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19,” terangnya.
Jenderal Bintang Empat itu juga memberi apresiasi kepada masyarakat sangat antusias melaksanakan vaksinasi Covid-19 hingga mencapai ribuan orang bahkan sampai kekurangan jumlah dosis vaksin yang disiapkan.
“Semua kekurangan ini akan kita laporkan kepada Kementerian Kesehatan untuk segera ditindaklanjuti mengingat Lombok dalam waktu dekat akan menggelar event Superbike dan MotoGP di sirkuit Mandalika,” ungkapnya.
“Segera lakukan tracing apabila ada warga yang terindikasi terpapar Covid-19 sehingga dapat meminimalisasi dan memutus penyebarannya secara cepat dan tepat,” imbuh Alumnus Akademi Angkatan Udara 1986 tersebut.
Sedangkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kekurangan dosis vaksin akan segera dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan agar segera dikirim mengingat dalam waktu dekat NTB akan menggelar event bertaraf internasional.
Kapolri juga mendorong agar warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 diarahkan untuk melaksanakan isolasi terpadu (Isoter) ditempat yang sudah disiapkan sehingga treatment (pengobatan) dan pemantauan dapat dilakukan lebih maksimal.
Orang nomor di Polri itu juga mengakui bahwa penanganan kasus Covid-19 di NTB sudah maksimal berkat kerja sama semua pihak baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Namun perlu diwaspadai warga yang berusia diatas 50 tahun karena rentan terpapar virus Corona.
Selain itu, mantan Kabareskrim Polri itu juga meminta dalam pendisiplinan masyarakat terkait dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 maupun PPKM agar lebih tegas sehingga dapat menurunkan laju perkembangan Covid-19 dan merubah status menjadi level 2 bahkan level 1.
Sampai dengan saat ini, kondisi di seluruh wilayah Provinsi NTB untuk PPKM level IV nihil, level III berlaku di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Utara, KSB dan Kabupaten Sumbawa.
Untuk Level II telah diberlakukan di Kabupaten Dompu, kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Lombok Barat.
Dari data yang diperoleh dari Satgas Nasional Covid -19, di wilayah NTB tingkat kesembuhan 94, 52 persen, Case Fatality Rate (CFR) 2, 85 persen dan kasus aktif 2,63 persen serta AR 501, 8/100.000 jumlah penduduk untuk 11 Wilayah di NTB. (Dispenad)