JAKARTA, tniad.mil.id – Satgas Pamtas Yonif 132/BS mengevakuasi Yakobus Leltakaeb (68), ke Posko Kesehatan Satgas karena lama terbaring lemas akibat sakit paru-paru yang di deritanya.
Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS Mayor Inf Wisyudha Utama, dalam keterangan tertulisnya, di Miomafo Barat, TTU, Sabtu (28/9/2019).
Diungkapkan Wisyudha, pria lanjut usia yang tinggal di Desa Saenam, Kec. Miomafo Barat,TTU tersebut, dievakuasi tim kesehatan Satgas untuk diberikan perawatan medis, pada Jumat (27/9/2019).
“Kita evakuasi saudara Yakobus dari rumahnya lantaran sudah lama terbaring lemas akibat mengidap sakit paru-paru dan nyeri pada wajah sebelah kirinya,” kata Wisyudha.
Lebih lanjut, Wisyudha menjelaskan bahwa awalnya tim kesehatan (Tim Kes) Mako Satgas sedang melaksanakan pengobatan keliling rutin ke rumah-rumah masyarakat yang ada di perbatasan. Saat kegiatan tersebut, Tim Kes mendapati satu orang warga yang sedang sakit dan terbaring lemas dirumahnya.
Melihat kodisi warga yang diketahui bernama Yakobus tersebut, ungkap Wisyudha, tanpa berpikir panjang, Tim Kes Satgas yang di pimpin Dokter Satgas Yonif 132 Letda Ckm dr. Denny beserta 3 orang anggotanya, dengan sigap langsung dievakuasi ke Klinik Mako Satgas.
“Dengan menggunakan ambulance Satgas Yonif 132, Yakobus dievakusi Tim Kes Satgas untuk diperiksa dan diberikan pertolongan pertama,” tegasnya.
Dari hasil pemeriksaan Dokter Satgas, tutur Wisyudha, penyakit Yakobus sudah parah sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit untuk diobati secara intensif.
“Setelah kita periksa, penyakit Yakobus cukup parah, dan harus dibawa ke Rumah Sakit Leona kefamenanu untuk menjalani pengobatan lanjutan,” katanya.
“Kita tidak bisa mengobatinya karena peralatan kesehatan satgas kurang lengkap,” tutur Mayor Wisyudha.
Ia pun menyebutkan, sakitnya makin parah karena lama dibiarkan dan tidak diobati. Hal ini kemungkinan minimnya transportasi di wilayah tempat tinggalnya untuk pergi berobat ke Rumah Sakit.
“Kita menyadari mungkin sakitnya sudah lama dan dibiarkan, ditambah minimnya transportasi yang ada di perbatasan,” imbuhnya.
Namun demikian, kata Wisyudha, hal-hal seperti ini kita minimalisir dengan kegiatan rutin yang dilakukan satgas yaitu memberikan pelayanan kesehatan keliling gratis “door to door”.
Pelayanan kesehatan keliling Satgas, tuturnya merupakan salah satu perwujudan dari 8 Wajib TNI yaitu menjadi contoh dan mempelopori usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
“Selain tugas pokok Satgas menjaga NKRI, kita juga berkewajiban membantu dan menolong warga sekitar,” tegasnya.
Dirinya berharap dengan dilakukannya kegiatan seperti ini, dapat mempererat silahturahmi anggota Satgas dengan warga di perbatasan.
Atas bantuan yang diberikan Satgas Yonif 132, Kristine (60) istri dari Yakobus Leltakaeb
beserta keluarga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satgas Yonif 132.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Satgas Yonif 132 karena telah membantu suami saya dan juga masyarakat yang ada di perbatasan,” katanya.
Kristine menyebutkan, sejak adanya kehadiran Satgas di tengah-tengah masyarakat Miomafo, masyarakat disini semua sangat terbantu sekali. (Dispenad)