Skip to main content
Kodam Jaya

LDII dan Kodam Jaya Gelar Sarasehan Bela Negara

Dibaca: 115 Oleh 30 Mei 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Memasuki abad XXI masyarakat dunia sepertinya kurang peduli terhadap faham nasionalisme atau wawasan kebangsaan, bahkan termasuk masyarakat Indonesia, dimana sebagian menunjukkan kurang perhatian dalam memelihara, menjaga serta mengembangkan wawasan kebangsaannya.

Diusianya yang sudah menginjak 70 tahun,Indonesia yang telah sekian kali mengalami proses pergantian kepemimpinan, persoalan nasionalisme dan kebangsaan masih menjadi problematika di dalam peri kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memandang sangat perlu untuk menyelenggarakan suatu kegiatan yang rasa nasionalisme dalam pembangunan bangsa dan Memperkokoh Wawasan Kebangsaan.

Gambaran kondisi kehidupan masyarakat Indonesia seperti itu perlu dicari solusinya agar NKRI tetap utuh dan kokoh. “Mengapa LDII harus ikut berperan serta dan memandang bahwa NKRI serta empat pilar itu harus dibela dan dipertahankan dan menjadi harga mati, padahal LDII adalah Lembaga Dakwah? Jawabanya adalah,karena di Indonesia, mengamalkan rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam tidak dipersoalkan, sehingga umat Islam bisa beribadah sesuai dengan ajarannya, itu antara lain alasanya,” Kata ketua DPW LDII Propinsi DKI Jakarta, Tedy Suratmadji, di Aula serbaguna DPP LDII Jalan Tentara Pelajar no.28 patal Senayan, Minggu (29/5).

Baca juga:  Gelar Pasukan Yonif Mekanis 203/AK Menghadapi Pemilu 2014

Selanjutnya Tedy Suratmadji mengatakan bahwa Proxy War adalah situasi yang sedang berlangsung didunia ini, dan Globalisasi memang merupakan keniscayaan dan tidak dapat dihindari serta sangat berpengaruh pada aktivitas kebangsaan, dan oleh karena itu perlu disikapi secara arif dan bijaksana.

Arus globalisasi dapat menyebabkan nilai-nilai yang mengikat persatuan dan kesatuan bangsa terabaikan, tergeser oleh nilai-nilai dari luar yang dipandang sebagai nilai universal. Nilai-nilai kebebasan, kesetaraan, faham liberalisme diterapkan tanpa dilandasi oleh adat budaya bangsa serta kearifan lokal.

Kondisi tersebut menggambarkan melunturnya semangat nasionalisme. Akibatnya banyak warganegara merasa tidak terikat dengan aturan kehidupan bermasyarakat, negara bangsanya. Tidak merasa memiliki, tidak mempunyai rasa tanggung jawab serta tidak merasa bangga sebagai warga bangsa Indonesia. “Untuk itu perlu diupayakan dengan sungguh-sungguh dan serius gerakan untuk memperkokoh wawasan kebangsaan,” ucap Tedy Suratmadji.

Mencermati kondisi tersebut, maka Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Kodam Jaya, setelah melaksanakan diskusi dan pertemuan audiensi dengan Aster Pangdam Jaya menganggap perlu dan pentingnya pendidikan Bela Negara dan Wawasan kebangsaan khususnya bagi para pengurus dan warga LDII se DKI Jakarta, dan masyarakat pada umumnya dengan kegiatan sarasehan pendidikan wawasan kebangsaan & bela Negara dengan Thema, “Meningkatkan Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI“.

Baca juga:  Motor untuk Babinsa Terbaik Kodim Jakarta Pusat

Hadir sebagai nara sumber dan sekaligus membuka secara resmi sarasehan pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara kerjasama antara LDII DPW Provinsi DKI Jakarta dengan Kodam Jaya, Kolonel ARM Budi Suharto, yang mewakili Pangdam Jaya. “Saya sangat bangga dengan LDII, sarasehan hari ini mengangkat thema NKRI harga mati,” kata Budi Suharto setelah menyampaikan salam hormat dari Panglima Kodam Jaya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel