Lembaga dan institusi pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan transponder satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRIsat untuk kepentingan negara. Saat ini, kebutuhan di Indonesia mencapai 500 transponder.
Sebagian di antara kebutuhan transponder itu masih menggunakan satelit asing. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan hal tersebut dalam penandatanganan perjanjian kerja sama pemanfaatan transponder BRIsat oleh pemerintah, Rabu, 7 Juni 2017, di Jakarta. Mudah-mudahan transponder bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, katanya.
Acara itu dihadiri, antara Iain, Direktur Utama BRI Suprajarto, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono, Kasum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan, serta Inspektur Jenderal Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno.
Kerja sama BRI dengan lembaga negara dan kementerian itu berlaku sejak penandatanganan kerja sama sampai dengan operasionalisasi satelit berakhir.
Menurut Rudiantara. sebenarnya cukup banyak lembaga dan institusi yang ingin memanfaatkan transponder BRIsat. Namun, Kementerian Kominfo memprioritaskan pemanfaatan transponder BRIsat bagi TNI, Polri, Badan Intelijen Negara, Badan Keamanan Laut, dan Kementerian Keuangan.
Rudiantara mengingatkan, teknologi sangat penting dan perlu terus-menerus diantisipasi perbankan nasional. la mencontohkan pengiriman uang oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Melalui teknologi, TKI semakin mudah mengirim uang ke Indonesia.
Suprajarto mengatakan, BRIsat dimanfaatkan di banyak jaringan unit kerja BRI. BRIsat tidak hanya dimanfaatkan di unit kerja konvensional, tetapi juga di unit kerja nonkonvensional atau digital, seperti unit cabang digital di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Dengan perangkat teknologi satelit, ajar Suprajarto, BRI juga semakin mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan BRI, terutama di berbagai pelosok Indonesia.
Saat ini BRIsat telah beroperasi setara penuh dan digunakan di lebih dari 8.800 unit kerja BRI. termasuk Teras BRI. Unit kerja tersebut telah memanfaatkan BRIsat sebagai jaringan komunikasi utama yang terhubung dengan pusat data BRI.
Kerja sama
Suprajarto melanjutkan, BRI berniat mengalokasikan transponder agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara. Di bawah koordinasi Kementerian Kominfo, BRI bekerja sama dengan lembaga negara untuk memanfaatkan BRIsat.
Kerja sama BRI ini untuk bersinergi dengan kementerian dan lembaga negara untuk menyukseskan program pemerintah, katanya.
Melalui kerja sama tersebut, BRI menyerahkan pemanfaatan 4 slot transponder BRIsat kepada Kementerian Keuangan, TNI, Polri, BIN, dan Bakamla. Empat transponder BRIsat tersebut terdiri dari 2 transponder C-band dan 2 transponder Ku-band yang masing-masing setara dengan 36 MHz.
Dengan pemanfaatan empat transponder oleh negara ini, maka 45 transponder di BRIsat sudah dipakai seluruhnya. Untuk pengendalian sistem di Bumi, BRI telah mendirikan kendali darat di Ragunan, Jakarta Selatan, yang juga difungsikan sebagai fasilitas kontrol utama satelit dan di Tabanan, Bali, sebagai fasilitas kontrol pendukung satelit. (Sumber: HU Kompas)