Skip to main content
Secapaad

Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Dibaca: 87450 Oleh 11 Mar 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati oleh warga Secapaad di Masjid Sabiilul Iman  Bumi Panorama Secapaad dengan penceramah Bapak Ustadz Drs. H. Endang Kusmana, M. Ag.

Dalam sambutannya Komandan Secapaad Brigjen TNI Eddy Supriyanto yang dibacakan Wadan Kolonel Inf Yushadi mengatakan bahwasannya Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati sebagai bentuk  ungkapan  penghormatan  dan kecintaan  yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW , guna menggali makna dan hikmah perjuangan beliau dalam menegakkan agama Allah SWT sekaligus sebagai upaya mengenal keteladanan, kedisiplinan, perjuangan, semangat pantang menyerah serta kepribadian yang sempurna dalam membawa ajaran agama Islam sekaligus pemimpin besar yang sangat luar biasa dalam memberikan nilai-nilai suri tauladan secara mendalam. Lebih lanjut Komandan menghimbau agar kita merenungkan dan introspeksi diri kembali, makna dan hikmah kelahiran Nabi penutup akhir zaman, terkait dengan kehidupan Prajurit dan PNS Secapaad, oleh karena itu  kita semua dituntut untuk dapat mengaktualisasikan semangat perjuangan dan kepemimpinan Rosulullah, sebagai  dasar dalam berbuat sesuatu yang bermakna bagi kepentingan keluarga,  masyarakat,  bangsa dan negara,  sehingga kehadiran kita senantiasa dapat memberikan  ketenangan  dan  ketentraman dimanapun kita berada dan bertugas. Sehingga sejalan dengan tema peringatan yaitu “ Jadikan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai landasan motivasi juang dan profesionalisme Prajurit TNI dalam pengabdian kepada bangsa dan negara”.

Baca juga:  Karya Bakti Secapaad

 

Peringatan Maulid ini untuk mengenal Nabi secara utuh akan menjadi langkah awal untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran   agama   secara   keseluruhan   baik dalam sikap, tutur kata maupun tindakan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pemimpin, abdi negara maupun sebagai anggota masyarakat.   Sebelum kelahiran Rosulullah syarat dengan masalah, degradasi moral atau masa kerusakan akhlak yang dikenal dengan zaman jahiliah yaitu masyarakat yang terbelakang secara spiritual maupun moral, kemudian atas petunjuk dan bimbingan  Allah  SWT  Rosulullah  mampu merubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat  madani, yang berakhlak mulia dan mengamalkan sopan santun.

Turut hadir pada acara ini Pamen Ahli golongan IV, Para Direktur, Danmensis, pejabat Distribusi, organik militer dan PNS serta Ibu-ibu pengurus Persit Kartika Chandra Kirana cab BS. Secapaad.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel