Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Medsos dan Narkoba Ancam Disintegrasi Bangsa

Dibaca: 49 Oleh 19 Mei 2017Januari 19th, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Semarang. Pada era global ancaman terhadap ketahanan bangsa semakin kompleks dan cenderung bersifat ancaman non militer. Bentuk dan wujud ancaman tidak kentara tetapi dampak yang ditimbulkan lebih dahsyat dari acaman militer, karena dapat langsung merusak sendi-sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dalam menghadapi ancaman yang demikian tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI saja, tetapi harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa ini.

Hal tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman pada acara sarasehan Pola Penataan Pembinaan Tenaga Ahli/Profesi Untuk Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara, di Aula Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/5/2017).

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman menegaskan, salah satu ancaman yang dampaknya besar tetapi tidak disadari adalah penggunaan Media Sosial (Medsos). Saat ini seluruh lapisan masyarakat tidak dapat terlepas dari medsos. “Disisi lain, medsos dapat dijadikan sarana untuk menyebarkan informasi atau pesan yang mengandung fitnah dan diragukan kebenarannya (Hoax) yang dapat membangkitkan rasa permusuhan terhadap sesama dan terjadinya disintegrasi bangsa,”ujarnya.

Baca juga:  Pangdam Diponegoro Ingin Nasionalisme Direvitalisasi

“Saya menghimbau masyarakat harus lebih bijak dan selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi. Yakinkan dulu kebenaran informasi yang kita terima dan pastikan juga bahwa informasi yang akan kita kirim tidak berdampak kepada permusuhan dan perpecahan. “Jangan mudah terpengaruh dengan berita/informasi yang disebarkan melalui medsos,”tegas Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Propinsi Jawa Tengah Brigjen Pol Tri Agus Heru Prasetyo mengingatkan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. “Dengan penyalahgunaan Narkoba, generasi kita menjadi genersi yang tidak memiliki karakter, generasi yang malas, lemah dan tak berdaya sehingga tinggal menunggu proses kehancurannya. Oleh karena itu Wajar jika Presiden menyatakan Indonesia darurat narkoba dan perang terhadap Narkoba,”tuturnya.

Sarasehan ini diikuti 80 orang dari berbagai tenaga ahli dan profesi diantaranya Persatuan Insinyur Indonesia, Persatuan Advokad Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Persatuan Perawat Gigi Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia, Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Himpunan Psikologi Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Akuntasi Indonesia, dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Baca juga:  Babinsa 23/Ceper Dampingi Petani Tanam Padi

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel