TNI AD – Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kerja ke Markas Divisi Infanteri 1 (Divif-1) Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, Selasa (22/5/2018), disambut Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto.
Di Divif-1, Menhan memberikan pengarahan kepada 315 Perwira Kostrad di GOR Kartika Divif-1 Kostrad, Cilodong.
Dalam arahannya Menha mengatakan, hubungan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dengan TNI harus terus bagus karena Kemhan merupakan institusi yang membuat dan menyusun strategi pertahanan di TNI.
“Dalam merumuskan strategi pertahanan negara, Kemhan selalu mengacu pada kondisi aktual potensi ancaman negara masa kini dan masa yang akan datang,” ujarnya
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan, Menhan selaku pembantu Presiden dalam bidang pertahanan, memiliki otoritas tertinggi dalam mendesain dan menentukan kebijakan strategis pertahanan, termasuk dalam melaksanakan kontrol demokratis terhadap kekuatan militer.
“Dalam hal ini, kedudukan TNI adalah sebagai alat atau instrumen pertahanan negara untuk guna mewujudkan objektif arsitektur pertahanan negara tersebut. Sementara itu, fungsi Polri adalah sebagai instrumen keamanan dan ketertiban negara dan masyarakat,” ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.
Ryamizard dalam kesempatan itu juga menceritakan pengalaman karir militernya yang banyak dihabiskan di Kostrad. Karirnya, sejak berpangkat Kapten hingga menjadi Pangkostrad, dihabiskan di satuan tersebut.
“Saya ke sini serasa kembali ke rumah sendiri. Saya bangga dengan prajurit Kostrad,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto mengucapkan terima kasih kepada Menhan karena telah menyempatkan waktunya untuk memberi arahan kepada para prajurit Kostrad. Ia juga mengatakan, arahan dari Menhan hari ini tidak hanya didengar oleh prajurit Kostrad saja tetapi seluruh prajurit TNI di Indonesia.