Bandung, Senin (17/10). Meisya anak seorang prajurit Zipur berpangkat Sersan Mayor Ali Hanifiah yang berdinas di Yonzipur 3/ YW berhasil membuktikan kemampuannya. Anak kelahiran Bandung, 12 Mei 2006 ini meraih prestasi yang sangat membanggakan. Meisya Asriana Ratu Cantika nama lengkapnya berhasil membawa pulang dua medali emas dalam kejuaraan Internasional Karate Coupe Internationale de Kayl di Jerman pada 15 Oktober 2016.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas lima SD itu meraih medali emas pada nomor perorangan Kata Putri dan Kumite 35 kg putri. Prestasi yang diraihnya membawa nama Karateka Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh dunia perkaratean Internasional. Prestasi ini merupakan rangkaian kesekian kalinya Meisya menjuarai kejuaraan. Sebelum mengikuti kejuaraan di Jerman, Meisya mengikuti berbagai kejuaraan di tingkat daerah dan nasional.
Beberapa prestasi telah ditorehkannya selama mengikuti kejuaraan karateka baik di tingkat nasional maupun internasional diantaranya, Juara 2 Kata Perorangan pra usia dini putri kejurnas karate Inkanas di Bengkulu tahun 2012, Juara 1 Kata Perorangan usia dini putri kejuaraan Bupati Cup tahun 2013, Juara 1 Kumite -25 kg kejuaraan BTM Cup Jabar. Kemudian menjadi juara 1 Kata Perorangan usia dini putri SMANSA Cup tahun 2014, Juara 1 kumite -25 kg kejuraan SINDO TV Championship 2014, Juara 1 kumite -25 kg kejuaraan Kapolda Cup tahun 2014.
Pada tahun 2015, Meysia menjadi juara 1 Kata Perorangan dan Kumite -25kg Jabar Open Karate Championship 2015, Juara 1 Kata Perorangan Putri pekan olahraga pelajar tahun 2015, Juara 1 Kata Perorangan usia dini putri Kejurnas IPB cup 2015.
Pada tahun 2016, Meysia juara 1 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat kabupaten dan provinsi 2016, , Juara 1 Kata dan Kumite Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional 2016, Juara 1 kumite -25 kg kejurnas Dasril cup 2016, Juara 1 Kata dan Kumite -25 kg kejurnas Solo Cup 2016 dan terakhir Juara 1 Kata dan Kumite -35 kg pada kejuaraan Coupe Internationale de Kayl yang dilaksanakan pada tanggal 15 – 16 Oktober 2016 di Berlin, Jerman.
Prestasi yang diraih oleh Meisya tidak lain adalah hasil jerih payah keuletan serta kemauan kuat Meisya. Sejak usia lima tahun, Meisya dilatih dan digembleng oleh pelatih karate yang tidak lain adalah ayahnya sendiri Serma Ali Hanafiah yang berdinas di Yonzipur 3/ YW. Dari mulai usia lima tahun Meisya dilatih oleh ayahnya di Dojo Yonzipur 3/ YW.
“Semoga kedepan bisa mempertahankan prestasinya,” ujar Ali berharap kepada putrinya. Ali juga berharap prestasi anaknya bisa diperhatikan pemerintah daerah dan pusat. Apalagi kejuaran terakhir yang diikuti anaknya itu diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuktikan bahwa karateka Indonesia tidak dapat dianggap sebelah mata oleh karateka Internasional.
Meisya anak berumur 10 tahun telah dapat menjadi pahlawan bagi bangsanya. Semoga prestasi yang ditorehkan Meisya dapat menjadi contoh dan pemicu bagi penerus bangsa lainnya. Sang pahlawan ini menginjakkan kakinya kembali ke Tanah airnya pada Selasa (18/10) pukul 18.00 Wib di bandara Soekarno Hatta.