Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama TNI menggelar misi kemanusiaan dan pelayanan kesehatan ke Timor Leste. Kapal rumah sakit TNI Angkatan Laut, KRI Dr Soeharso-990, bersama 400 prajurit medis dikirim ke negara tetangga yang berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Sekitar 150 awak kapal dan 250 personel tim pelayanan kesehatan dikirim untuk misi pelayanan kesehatan dan kemanusiaan di Timor Leste, ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kemhan Brigjen TNI Jundan Eko Bintoro dalam siaran persnya di Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara rencananya pada Selasa, 26 Januari 2016 ini akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Dili, Timor Leste (Timles). Kunjungan ke Timor Leste ini pertama kali dilakukan Presiden Jokowi.
Kunjungan Presiden ini untuk mempererat hubungan kedua negara serta penegasan kesiapan Indonesia, menjadi mitra utama pembangunan Timor Leste.
Personel tim kesehatan yang melakukan misi kemanusiaan ke Timor Leste berasal dari Tim Kesehatan Kemhan RI, Satgaskes TNI AD dari tenaga spesialis RS Gatot Subroto, Ditkesad dan Yonkes 2/2 Kostrad, Satgaskes TNI AL dari RS Dr Ramelan, Yonkes 1 Marinir dan Satgaskes TNI AU dari RUSPAU dr Hardjoloekito dan RSAU dr Esnawan.
Tim misi pelayanan kesehatan RI dilepas melalui upacara militer dari Dermaga Ujung Komando Armada Timur kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya.
Upacara pelepasan dipimpin Panglima Armatim Laksda TNI Darwanto. Ikut hadir Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Agus Purwoto dan pejabat tinggi dari Dinas Kesehatan Kemhan, Mabes TNI, dan TNI AL.
Keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI, Presiden akan didampingi oleh Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Sekretaris Kabinet, serta Menteri Pemuda dan Olahraga.
Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Timor Leste Maria De Araujo. Kunjungan kenegaraan itu bertujuan untuk memperkukuh hubungan masa depan kedua negara serta menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi mitra utama pembangunan Timor Leste.
Beberapa isu yang akan dibahas dalam pertemuan itu, antara lain penguatan kerja sama perdagangan, investasi, energi, pembangunan infrastruktur serta komitmen bersama untuk mempercepat penyelesaian isu perbatasan, baik perbatasan darat maupun perbatasan maritim.
Dalam kunjungan tersebut, pemerintah kedua negara akan menandatangani lima nota kesepahaman, yaitu nota kesepahaman tentang kerja sama pemuda dan olahraga, kerja sama kearsipan, kerja sama klimatologi dan geofisika, kerja sama ‘Search and Rescue’ (SAR), serta kerja sama energi petroleum dan sumber daya mineral.
Pangarmatim Laksda TNI Darwanto mengatakan, pelayaran KRI dr Soeharso akan menempuh waktu empat hari menuju Timor Leste. Misi itu sendiri juga bagian dari kerja sama yang telah dijalin kedua negara bertetangga itu.
KRI ini dikomandani Letkol Laut (P) Azhari Alamsyah. Selain melaksanakan bantuan sosial, kapal perang rumah sakit ini membawa misi meningkatkan kerja sama angkatan bersenjata kedua negara.
Ini sebagai bagian dari confidence building measures, serta membawa misi diplomatik Pemerintah Indonesia sebagai negara poros maritim dunia yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo, kata Pangarmatim.
Agus menambahkan, pelayanan kesehatan yang digelar Kemhan dan TNI di Timor Leste merupakan pertama kali. Dari aksi kemanusiaan itu, dia mengharapkan, hubungan kedua negara akan lebih ditingkatkan dan saling menguntungkan.
Apalagi, menurut dia, kedua negara pernah memiliki hubungan budaya dan sejarah yang sangat kuat.
Ini wujud dari confidence measures yang selanjutnya bisa meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang maupun di kawasan serta dunia internasional, tegas Agus.
Sasaran dalam misi Kemhan dan TNI adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada tentara RDTL, veteran, dan keluarganya serta masyarakat umum. Target pasien sebanyak 2.000 orang.
Pelayanan kesehatan meliputi pengobatan umum,, pemeriksaan gigi dan pemeriksaan dini stroke, pelayanan operasi katarak, pyterygium, bibir sumbing, hernia, struma, hemorrhoid, lipoma, tonsilektomi, dan khitan, (Sumber: HU Suara Karya)