Perayaan Natal Oikumene tahun 2014Korem 171/PVT dan jajaran se-Garnizun Sorong dihadiri oleh, Danrem 171/PVT Brigjen TNI Djoko Subandrio, Kasrem 171/PVT Kolonel Inf R.Agus Abdurrauf, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemda Kota Sorong Fani Tuheru S.Sos, Pastor Lewi Ibori, OSA,Pdt Simon Apono, S.Th, Ketua Jemaat GKI Emaus Makorem 171/PVT Pdt. Johanes Sattu, M.A, M.Mis, para Kasi Korem 171/PVT, para Dansat dan Ka Balak Aju jajaran Korem 171/PVT, Ketua Persit KCK Koorcabrem 171 Ny. Djoko Subandrio beserta pengurus bertempat di Aula Praja Vira Tama Korem 171/PVT Jl. Pramuka No. 1 Sorong-Papua Barat, Rabu (14/1).
Dalam Perayaan Natal Oikumene Korem 171/PVT dan jajaran se-Garnizun Sorong, diawali dengan ibadah secara Oikumene dengan mengambil Tema “Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga” yang terambil dari Imamat26 : 12dengan Sub Tema “Jadikan Peringatan NatalTahun 2014 Sebagai Sumber Motivasi Juang Prajurit TNI AD Dalam Kebersamaan Dengan Rakyat, Untuk Menjaga Kedaulatan NKRI”, dimana dalam Khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Simon Apono, S.Thyang diangkat dari pembacaan Alkitab terdapat dalam Injil Yohanes 1 : 1-14 mengatakan bahwa “Natal harus membawa damai bagi umat Kristen, karena Yesus Sang Putera Natal datang ke dunia ini untuk membawa damai, dimana Allah tidak memandang dari agama, suku, adat-istiadat tetapi Allah datang untuk menyelamatkan umat manusia. Para prajurit diutus dalam melaksanakan tugas dimanapun harus dapat menghasilkan buah-buah kebenaran sehingga dapat membawa sukacita bagi masyarakat. Oleh karena itu hadirkanlah Tuhan ditengah-tengah Satuan dimanapun bertugas agar dapat saling membantu kepada semua umat yang membutuhkan pertolongan”.
Dalam sambutan Danrem 171/PVT Brigjen TNI Djoko Subandrio mengatakan bahwa perayaan Natal adalah memperingati hari kelahiran Yesus Kristus yang diperingati dan dirayakan serta diyakini oleh umat Kristiani sebagai manifestasi rasa suka cita umat manusia, karena turunnya Juru Selamatke dunia ini untuk menaburkan cinta kasih, damai sejahtera dan kabar kesukaan, agar manusia menikmati keselamatan di dunia dan akhirat. Diketahui bahwa kelahiran Yesus Kristus itu ditandai dengan kesederhanaan dan penderitaan, karena lahir di kandang hewan dalam cuaca dingin dan jauh dari kelayakan. Namun, keadaan yang sederhana dan penuh penderitaan yang dialami Yesus Kristus, justru menjadi simbol kebesaran jiwa dan kebahagiaan umat manusia.
Oleh karena itu, dengan merenungkan peristiwa Natal, diharapkan dapat menarik butir-butir makna dan semangat yang patut diteladani untuk memperkaya kehidupan batin, yaitu kecintaan dan kesederhanaan, keuletan dan semangat juang, kebersamaan dan kepedulian yang tinggi yang mewarnai peristiwa kelahiran Yesus Kristus, itulah yang dapat dijadikan teladan dan sumber motivasi bagi prajurit, dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan serta melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat sebagai satu kesatuan anak Bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai prajurit TNI hendaknya dapat mengambil hikmah dan pelajaran di tahun 2014, untukdilakukan evaluasi tentang karya dan pengabdian selama tahun 2014, apa-apa yang belum dilakukan dan yang sudah dilakukan untuk kebaikan bersama, maupun satuan jajaran Korem 171/PVT. (Penrem171/PVT)