Skip to main content
Berita Satuan

Negara Asean Wajib Memerangi Ancaman Keamanan di Kawasan Asean

Dibaca: 3 Oleh 21 Jul 2017Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD-(Puspen TNI). Menghadapi situasi dan kondisi keamanan di kawasan Asean dewasa ini, semua negara Asean wajib ikut serta memerangi ancaman-ancaman keamanan di kawasan Asean dalam rangka mengimplementasikan deklarasi Masyarakat Asean 2015.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua HLC Indonesia didampingi Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jeneral Tan Sri Raja Mohamed Affandi Bin Raja Mohamed Noor selaku Ketua HLC Malaysia pada pembukaan Sidang ke-13 High Level Committee Malaysia-Indonesia (HLC Malindo) tahun 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/7/2017).

Panglima TNI mengatakan, mencermati kecenderungan perkembangan lingkungan strategis saat ini, baik pada skala regional maupun global serta dikaitkan dengan dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan, dapat melihat berbagai spektrum tantangan dan ancaman yang patut diperhatikan dengan seksama dan memerlukan kewaspadaan. “Tantangan dan ancaman tersebut, antara lain aksi teror dengan penggunaan peralatan teknologi yang canggih dan modern, kejahatan lintas negara, menipisnya energi dan pangan, penyelundupan manusia dan senjata serta kejahatan cyber,” ujarnya.

Baca juga:  Kapuspen TNI: Jaga dan Ciptakan Kebersamaan serta Integritas antara TNI dan Media

Panglima TNI menegaskan, harus diakui kemajuan kerja sama HLC Malindo selama ini tidak terlepas dari hasil kerja keras dan jasa besar pendahulu. Untuk itu, kita patut memberikan apresiasi serta penghargaan kepada para pendahulu tersebut. “Langkah ke depan yang harus dilakukan adalah lebih meningkatkan forum kerja sama ini, sehingga mampu mencapai kemajuan yang signifikan, khususnya semakin meningkatnya situasi keamanan yang lebih kondusif dan kondisi masyarakat di wilayah perbatasan yang semakin sejahtera,”ungkapnya.

“Sidang ke-13 HLC Malindo tahun 2017, memiliki nilai yang sangat penting dan strategis, karena hasil-hasilnya akan sangat berguna bagi peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan kedua negara dan keamanan regional, serta berkontribusi bagi peningkatan hubungan baik kedua negara,” terang Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI juga menyampaikan, ada 4 (empat) Komite Bersama (Joint Committee) di bawah Forum HLC Malindo, yaitu: kerja sama di bidang Operasi dan Intelijen (COCC / Coordinated Operations Control Committee); Bidang Latihan dan Pendidikan (JKLB /Jawatan Kuasa Latihan Bersama); Bidang Kepolisian (JPCC / Joint Police Coordinated Committee); dan KK Sosek (Kelompok Kerja Sosial Ekonomi).

Baca juga:  TNI dan BSSN Kerja Sama Penguatan Keamanan Siber

Menurutnya, sejauh ini secara umum telah melaksanakan kegiatan sesuai bidang masing-masing dengan baik, dan sesuai dengan garis kebijakan Ketua Bersama HLC Malindo yang telah disepakati kedua pihak. “Seluruh hasil kegiatan kerja sama HLC Malindo yang terdiri dari Bidang Operasi dan Bidang Non-Operasi, juga akan dilaporkan oleh HLC Malindo kepada Forum Sidang General Border Committee (GBC Malindo) yang dipimpin Menteri Pertahanan kedua negara,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Panglima TNI menyatakan, Sidang HLC Malindo tahun 2017 pada dasarnya membahas laporan kemajuan bersama dari badan-badan di bawah HLC, yakni COCC, JKLB, JPCC dan KK Sosek. “Melalui forum ini, saya mengajak semua pihak untuk dapat berperan aktif dalam membahas upaya-upaya peningkatan kerja sama dalam Forum Sidang ke-13 HLC Malindo tahun ini,” tutupnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel